MAJU:ON Hackathon 2025, Kompetisi Wirausaha Muda Dengan Inovasi Lingkungan dan Energi

Para peserta MAJU:ON Hackathon 2025. (Foto: istimewa/udimpact)

youngster.id - UD IMPACT menggelar MAJU:ON Hackathon 2025. Ini adalah program wirausaha muda dalam menciptakan inovasi di bidang lingkungan dan energi. Kompetisi ini menjaring lebih dari 100 wirausahawan muda, baik dari tim mahasiswa maupun startup, untuk menyajikan ide bisnis inovatif, mulai dari energi berkelanjutan, pengelolaan limbah, hingga solusi berbasis AI.

CEO UD IMPACT Kim Jeongheon memaparkan, program yang didukung SK Innovation E&S ini secara khusus dirancang untuk mendorong terciptanya solusi berkelanjutan di Indonesia.

“Ini adalah upaya mendukung pengembangan mahasiswa dan wirausahawan tahap awal di Indonesia,” ucapnya dikutip Selasa (18/11/2024).

Untuk menjangkau talenta terbaik, program ini dijalankan melalui kolaborasi strategis dengan delapan universitas terkemuka di Indonesia. Daftar mitra kampus tersebut meliputi Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), Telkom University (TELKOM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Semarang (UNNES), dan Primakara University (PRIMAKARA).

Menurut Kim Jeongheon, kolaborasi antara pelaku industri dan dunia pendidikan ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara inovasi akademis dengan kebutuhan pasar yang sesungguhnya.

“Program ini fokus pada bidang lingkungan dan energi juga sejalan dengan tantangan global dan komitmen Indonesia dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan,” katanya.

Akhirnya tim Mycomarinen (Seathera) dari Universitas Gadjah Mada berhasil menjadi juara pada kategori Student Track. Tim Mycomarine (Seathera) UGM yang diketuai Gerson Lewis bersama Brilliant Christalia Anjani, Felicia Jeanete Adelyn asal Fakultas Pertanian, dan Viena Kurniawan dari Sekolah Vokasi menghadirkan inovasi Seathera. Ini adalah kemasan ramah lingkungan berbahan mycelium yang dapat terurai dengan cepat. Inovasi ini menawarkan alternatif material berkelanjutan sekaligus mendukung pengurangan polutan plastik dan mikroplastik di perairan.

Sementara pada kategori Early-Stage Entrepreneur Track, tim “GISACT” membawa pulang penghargaan utama berkat pengembangan platform geospasial berbasis AI. Kemenangan GISACT menegaskan pentingnya dukungan terhadap startup tahap awal yang memanfaatkan teknologi canggih untuk memecahkan masalah pasar nyata di bidang lingkungan dan energi.

Rangkaian program MAJU:ON tidak hanya berhenti pada hackathon. Untuk memastikan dampak yang berkelanjutan, para peserta mendapatkan pendampingan yang komprehensif  seperti pelatihan, mentoring, hackathon, demo day, dan koneksi investasi. Pendekatan ini memungkinkan ide-ide mentah berkembang menjadi solusi yang siap diterapkan dan dilirik investor.

“Dengan adanya koneksi investasi yang disediakan, diharapkan startup-startup yang lahir dari ajang ini tidak hanya berhenti di tingkat ide, tetapi dapat diimplementasikan secara nyata. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk korporasi dan institusi pendidikan, akan menjadi kunci kesuksesan jangka panjang dalam menumbuhkan wirausaha-wirausaha hijau baru di tanah air,” pungkasnya.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version