Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Masyarakat Indonesia Mulai Peduli Akan Fesyen Berkelanjutan

15 November 2022
in Headline
Reading Time: 2 mins read
Tinkerlust Fashion Impact Summit 2022

Founder Tinkerlust Samira Shihab dan Aliya Amitra. (Foto: stevywidia/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Fesyen terus bergulir. Setiap tahun, selalu saja ada model, ide, atau inovasi baru yang ditampilkan industri ini. Namun ternyata industri mode memainkan peran utama dalam polusi lingkungan. Pada  2019 saja, Indonesia diperkirakan memproduksi 2,3 juta ton sampah tekstil.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengidentifikasi industri fesyen sebagai industri kedua penyumbang pencemaran lingkungan di dunia. Industri ini menghasilkan 8% dari emisi karbon dan 20% limbah air. Industri ini juga menyumbang seperlima dari 300 juta ton plastik yang diproduksi setiap tahun pada skala global.

Hal ini mendorong Tinkerlust menggelar survei pada Juli 2022. Hasilnya, menunjukkan 65% responden mengetahui industri fesyen berdampak negatif terhadap lingkungan. Sebanyak 85,56% mengakui bahwa limbah fesyen berakhir menjadi tumpukan sampah, 33,8% mencemari air, dan 29,6% menjadi polusi tanah dan udara.

Baca juga :   Dukung Ekspansi OLXmobbi, Toyota Suntikan Dana Rp2 Triliun ke Astra

COO dan Founder Tinkerlust Aliya Amitra mengatakan, saat ini sudah banyak masyarakat yang peduli terhadap keberlanjutan. Masih dalam survei yang sama, 75% responden tahu mengenai fesyen berkelanjutan.

“Mayoritas sudah mudah tau kalau semakin banyak fesyen yang menawarkan sustainability, masyarakat juga lebih tergugah lagi dan akan ikutan,” ujar Aliya di acara Tinkerlust Fashion Impact Summit 2022 Selasa (15/11/2022) di Alila Jakarta.

Aliya menjelaskan, responden dari survei itu menjawab bahwa bentuk yang paling umum dari mode berkelanjutan adalah pakaian dengan bahan organik dan mampu didaur ulang, baju preloved atau bekas, maupun mode lambat.

“Tidak sedikit yang menganggap fesyen keberlanjutan adalah yang mengurangi penggunaan bahan kimia,  memiliki daya tahan dan umur panjang keausan, praktik kerja yang adil, mode hippie, dan harga yang terlalu mahal,” katanya.

Baca juga :   Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan XLSmart Gelar EcoFusion Sustainability Week

Menurut Aliya, saat ini sejumlah masyarakat mulai membeli pakaian bekas atau preloved di toko penjual baju bekas. Dari survei Tingkerlust, 9,5% mengaku selalu membeli barang preloved, 28,3% sering, 36% jarang, 13,8% sangat jarang dan 12,4% tidak pernah.

Di sisi lain, masih banyak masyarakat yang turut menyumbang sampah pakaian seperti yang tergambar dalam survei. Ada sejumlah alasan mereka membuang busana mereka. Tinkerlust mencatat 37,2% dari responden mengaku bosan, 22% ingin mengubah gaya, 19,4% mengaku pakaian tersebut tidak lagi muat, dan 21,3% pakaiannya sudah rusak.

Ketika ditanya mengapa mereka tidak menjual pakaian tersebut, 41,8% tidak tahu harus menjual kemana, 18,8% terlalu sibuk untuk menjualnya, dan 46,4% menyebut kondisi barangnya buruk untuk dijual.

Sementara itu, Konsumsi rata-rata fesyen terutama pakaian meningkat 60% setiap tahunnya. Indonesia pun tercatat sebagai salah satu dari 10 negara penghasil tekstil teratas dan merupakan eksportir tekstil dan pakaian terbesar ke-12 di dunia.

Baca juga :   Trinity Jadi Strategic Investor di Tim eSports GPX

Faktanya, dari 197 perusahaan garmen yang terdaftar, hanya 0,3 juta ton limbah tekstil yang didaur ulang di Indonesia. Sekitar 2 juta ton pun berujung ke tempat tempat pembuangan sampah atau menjadi sampah di laut. Pada  2019 saja, Indonesia diperkirakan memproduksi 2,3 juta ton sampah tekstil.

CEO Tinkerlust Samira Shihab berharap survei ini bisa menjadi guideline bagi para industri fesyen di Tanah Air. “Harapan kita report ini menjadi guideline fashion brand dan fashion stakeholder untuk mengerti dampak dari keberlanjutan dan memilih bahan yang berkelanjutan dalam hal memproduksi. Kita bisa sama-sama sebarkan isu ini,” tuturnya.

 

STEVY WIDIA

Tags: Fesyen berkelanjutanprelovedsampah tekstilTinkerlustTinkerlust Fashion Impact Summit 2022
Previous Post

Demi Transparansi dan Perlindungan Member, Perlu Audit Total Crypto Exchange di Indonesia

Next Post

4 Perempuan Peneliti Menangkan L’Oreal-UNESCO For Women in Science 2022

Related Posts

Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan XLSmart Gelar EcoFusion Sustainability Week
News

Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan XLSmart Gelar EcoFusion Sustainability Week

1 September 2025
0
keberlanjutan - GDP Venture
Headline

Mewujudkan Masa Depan yang Lebih Baik untuk Indonesia dengan Program Keberlanjutan

31 Juli 2024
0
Tinkerlust mobile app
Headline

Tinkerlust Luncurkan Aplikasi Mobile Jual Beli Preloved

14 Maret 2023
0
Load More
Next Post
L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2022

4 Perempuan Peneliti Menangkan L’Oreal-UNESCO For Women in Science 2022

kampus merdeka

Kemenkop UKM Gelar Program Peningkatan Kapasitas Startup

East Ventures,KADIN Net Zero Hub dan WRI Indonesia

Kolaborasi East Ventures, KADIN Net Zero Hub dan WRI Indonesia Menuju Target Emisi Nol Bersih

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version