Melalui Daur Ulang Sampah Plastik, Wirausaha Sosial Tridi Oasis Memiliki Misi Membangun dan Memajukan Ekonomi Sirkular di Indonesia

Dewi Kurniawati - Tridi Oasis

Dewi Kurniawati, Founder & CEO Tridi Oasis (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Jumlah sampah plastik di Indonesia masih tergolong tinggi. Berdasarkan dari data The World Bank pada tahun 2020, Indonesia memproduksi sebanyak 7,8 juta ton sampah plastik per tahun dan lebih dari separuhnya, yakni sebesar 4,9 juta ton sampah plastik belum terkelola dengan baik.

Hal itu terjadi karena berbagai faktor, seperti sampah yang tidak dikumpulkan dengan baik hingga dibuang di tempat pembuangan terbuka tanpa sistem pengelolaan yang memadai.

Menyikapi hal tersebut, Tridi Oasis hadir sebagai wirausaha sosial yang fokus pada pendaurulangan material sampah menjadi material baru sehingga dapat digunakan kembali. Berdiri sejak tahun 2016, Tridi Oasis memproduksi berbagai macam serpihan PET (Polyethylene terephthalate) kelas menengah hingga tinggi yang dapat diubah menjadi kemasan dan produk tekstil berkelanjutan yang banyak dicari oleh berbagai industri seperti kemasan makanan dan tekstil.

“Bermisi untuk membangun dan memajukan ekonomi sirkular di Indonesia, Tridi Oasis berupaya membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan sembari menyediakan lapangan kerja yang berkesinambungan kepada lebih banyak orang,” kata Dian Kurniawati, Founder & CEO Tridi Oasis, dalam keterangannya, dikutip Minggu (22/5/2022).

Menurut Dian, berdasarkan data dari Condor Ferries, Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara di dunia yang menyumbang sampah plastik terbesar di lautan. Meski kesadaran masyarakat akan isu lingkungan sudah mengalami peningkatan dan semakin banyak tokoh yang menyuarakan isu tersebut, namun masih perlu memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas industri waste management demi menekan angka limbah plastik yang ada di Indonesia. Sebagaimana rencana pemerintah Indonesia melalui platform National Plastic Action Partnership (NPAP) untuk mengurangi 70% sampah plastik di laut pada 2025, Tridi Oasis juga turut membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan hidup di Indonesia serta mendorong kontribusi dari pihak lokal untuk menyelesaikan permasalahan ini.”

“Sebagai salah satu pengelola limbah plastik yang sedang berkembang di Indonesia, kami menghadirkan lebih dari sekadar produk yang berfungsi dengan baik, tetapi juga pengelolaan limbah plastik yang bertanggung jawab, transparan, dan dapat memberikan traceability (ketelusuran) data sampah plastik yang diolah dari sumber awal. Dengan berfokus mengembangkan teknologi dan inovasi sains, Tridi Oasis kini dapat memproduksi lebih dari ribuan ton plastik daur ulang per tahun,” klaim Dian.

Disebutkan Dian, sampai dengan tahun 2021, Tridi Oasis telah berhasil mendaur ulang 250 juta botol plastik yang kemudian digunakan kembali di pasar.

Di tahun yang sama, Tridi Oasis juga mendapatkan dukungan dari Bank DBS Indonesia berupa pemberian pembekalan dan pelatihan pengembangan bisnis untuk menghasilkan dampak sosial yang lebih luas, termasuk Human Resources, Finance, Branding and Marketing Strategy. Selain itu, wirausaha social ini juga dipercaya Bank DBS Indonesia untuk memperoleh dana hibah melalui DBS Foundation.

Nah, dengan dana hibah yang didapatkan dari DBS Foundation, Tridi Oasis dapat merekrut tambahan sumber daya manusia yang bertugas di bidang operasional untuk memastikan proses kerja berjalan baik. Selain itu Tridi Oasis juga dapat melanjutkan studi kelayakan, riset pasar, dan menyelesaikan penelitian dan pengembangan terkait proses daur ulang kemasan plastik multi-lapis (MLP), sebuah jenis plastik yang paling sedikit didaur ulang namun yang paling umum berakhir di lingkungan.

Di sisi lain, Tridi Oasis juga sukses membangun kerja sama dengan berbagai perusahaan di bidang FMCG, e-commerce, dan logistik. Perkembangan ini menandakan misi Tridi Oasis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi sirkular dan menghadirkan pertumbuhan berkelanjutan (sustainable jobs) yang memenuhi kondisi sosial, lingkungan dan ekonomi menjadi lebih dekat.

“Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif (purpose-driven bank), Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation senantiasa mendukung perkembangan wirausaha sosial di Indonesia, termasuk Tridi Oasis yang berusaha menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan menciptakan dampak positif. Dukungan yang kami berikan melalui berbagai program, dimulai dari sesi mentoring hingga dana hibah merupakan bentuk itikad kami untuk menjalani salah satu pilar sustainability Bank DBS Indonesia, yakni Creating Social Impact. Kami juga turut senang saat dukungan yang kami berikan dapat berdampak nyata dan positif dalam pertumbuhan Tridi Oasis,” ujar Head of Group Strategic Marketing & Communications, Bank DBS Indonesia Mona Monika. (*AMBS)

 

Exit mobile version