youngster.id - Hampir 1 juta UMKM telah bergabung ke dalam ekosistem SIRCLO Group yang terdiri dari pemilik brand, warung dan mikro/nano influencer. Omzet UMKM meningkat 34% setelah bergabung dengan SIRCLO.
Masing-masing memiliki beragam tantangan, seperti; tidak adanya informasi terkait digitalisasi bisnis, kurangnya akses terhadap sistem distribusi barang yang mumpuni, hingga sulitnya mendapat kesempatan untuk meningkatkan omzet dan pendapatan.
Dalam laporannya beratjuk “Integrasi Digital SIRCLO Group untuk Usaha dan Kesejahteraan UMKM”, startup ini menyampaikan dampak dari berbagai solusi yang ditawarkan atas tantangan yang dihadapi UMKM di Indonesia. Khususnya melalui ragam solusi di dalam ekosistem SIRCLO Group yang melayani UMKM, yaitu SIRCLO Store (dasbor yang membantu brand UMKM berjualan online melalui berbagai berbagai kanal sekaligus, seperti website dan marketplace), Warung Pintar (solusi digital bagi para pemilik warung untuk memenuhi segala kebutuhan warung mereka), dan IbuSibuk (solusi pemberdayaan ekonomi bagi komunitas Ibu untuk menjadi influencers).
Brian Marshal, CEO dan Founder, SIRCLO Group, menjelaskan laporan ini merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen sosial dari berbagai solusi yang ditawarkan oleh SIRCLO Group.
“Kami percaya, jika setiap kegiatan bisnis mulai dari hulu ke hilir dilakukan dengan sistem dan cara yang berkelanjutan, kami pun dapat memberikan manfaat yang tidak hanya dirasakan bagi ekosistem SIRCLO Group, tetapi juga kepada seluruh masyarakat secara luas,” kata Brian, Kamis (29/9/2022).
Laporan Dampak SIRCLO Group 2022 merangkum dampak dan pencapaian yang dihasilkan ke dalam 4 pilar, yakni Bisnis, Sosial Ekonomi, Inklusivitas, dan Lingkungan. Pilar keberlanjutan yang dibuat oleh SIRCLO didasari oleh agenda pembangunan dunia, khususnya kerangka Sustainable Development Goals (SDGs), yang bertujuan untuk memastikan kesejahteraan manusia dan bumi.
Beberapa pencapaian yang dirangkum dalam Laporan Dampak Sosial Ekonomi SIRCLO Group untuk UMKM sebagai berikut:
Pilar 1: Bisnis
Solusi SIRCLO Group mendorong efisiensi proses bisnis sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha UMKM.
- Secara keseluruhan, omzet UMKM mengalami kenaikan 34% dibandingkan sebelum bergabung dengan SIRCLO Group.
- Pemilik brand mengalami kenaikan jumlah transaksi hingga 150% dan mampu menghemat biaya operasional hingga 30% dengan menggunakan SIRCLO Store.
- Sejak bergabung dengan Warung Pintar, pemilik warung mengalami pengurangan biaya operasional untuk kulakan sampai 10% dari omzet sehari yang berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah modal.
- Jumlah endorsement para influencers IbuSibuk meningkat 2.5x dibandingkan sebelum bergabung dengan IbuSibuk dan insentif yang didapatkan 45% lebih besar dari platform lain.
Pilar 2: Sosial Ekonomi
SIRCLO Group memperhatikan peningkatan kesejahteraan UMKM yang meliputi pendapatan, konsumsi, literasi, serta dampak bagi konsumen dan lingkungan sekitar mereka.
- Proses pemenuhan pesanan menjadi 2x lebih cepat menggunakan SIRCLO Store.
- 15% dari seluruh pelaku UMKM dalam ekosistem SIRCLO Group mampu membuka lapangan pekerjaan.
- Peningkatan adaptasi digital pelaku UMKM meningkat sebesar 67% melalui 300.000 lebih sesi pelatihan dan 150+ kelas yang diadakan.
Pilar 3: Inklusivitas
SIRCLO Group berkomitmen untuk membuka segala peluang bagi seluruh lapisan masyarakat khususnya perempuan dan penyandang disabilitas untuk bergabung dan ikut berperan dalam kegiatan bisnis di dalam ekosistem SIRCLO Group.
- Pemilik UMKM perempuan di SIRCLO Group mencapai 65% dengan kenaikan 71x dari tahun 2021.
- 71% pemilik UMKM di ekosistem SIRCLO Group merupakan penyandang disabilitas.
Pilar 4: Lingkungan
SIRCLO Group berupaya mendorong efisiensi bisnis yang berkorelasi dengan penurunan emisi dan dampak terhadap lingkungan yang lebih baik.
- Di tahun 2022, SIRCLO Group memulai inisiatif-inisiatif hijau, yakni pengelolaan dan daur ulang sampah serta pemantauan jejak karbon.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada partner bisnis, mitra UMKM, dan para ibu influencer atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan selama ini. Pada akhirnya, ini merupakan pencapaian bersama yang perlu terus dicapai dan diukur sehingga dampak yang diberikan bersifat jangka panjang guna mendorong ekosistem bisnis UMKM serta lingkungan hidup agar bisa jauh lebih baik lagi. Laporan ini pun akan turut menjadi bahan evaluasi internal mengenai layanan dan produk yang harus dikembangkan kedepannya, khususnya teknologi dan bisnis yang mengedepankan peningkatan literasi dan evaluasi berkala,” tutup Brian.
HENNI SOELAEMAN