youngster.id - Pendidikan adalah hak dari setiap anak di Indonesia. Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarkat akan hak-anak anak atas pendidikan yayasan SOS Children’s Villages Indonesia menggelar Bike to Care. Kegiatan bersepeda jarak jauh (ultra-distance cycling) sebagai perjuangan dalam upaya menggalang dana bagi kehidupan anak-anak Indonesia bersama para pesepeda dan mitra.
National Director SOS Children’s Villages Gregor Hadi Nitihardjo menjelaskan, pergelaran Bike to Care 2022 diselenggarakan secara hybrid, yaitu virtual dan offline. Untuk perhelatan offline mengusung konsep Ultra-Distance Cycling 500 kilometer dan bertempat di pulau Dewata, Bali. Bike To Care 2022 #BaliLoop 500 KM membawa makna dan misi baru dalam olahraga yang melibatkan 50 pesepeda offline, 250 pesepeda virtual, ribuan donatur, hingga para mitra korporasi dan media yang berkomitmen untuk mendukung anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua.
“SOS Children’s Villages Indonesia Bike To Care 2022 bertujuan yaitu membantu anak-anak yang kehilangan pengasuhan orang tua,“ ujar Gregor dalam siaran pers, Sabtu (26/3/2022).
Para pesepeda yang bergabung mulai dari titik start etape pertama pada 19 Maret 2022 di Benoa menuju Jimbaran, Tabanan, di mana desa anak SOS berada. Kemudian lanjut menuju Negara, Buleleng Barat dan berakhir di Lovina untuk hari pertama.
Etape kedua pada 20 Maret 2022 pesepeda melanjutkan perjalanan dari Lovina sebagai titik start menuju Tianyar, Karangasem, Sanur dan berakhir kembali di Benoa. Para pesepeda tak hanya mengayuh mengelilingi Bali tetapi juga berbagi kebaikan dengan melakukan penggalangan dana melalui halaman donasi atas nama masing-masing pesepeda.
Dalam Bike To Care 2022, pesepeda dibagi dalam 3 kategori peleton dengan kecepatan yang bisa dipilih peserta berdasarkan kemampuan mereka. Peleton pertama dengan kecepatan 31-35 kmph, lalu peleton kedua dengan kecepatan 26-20 kmph dan terakhir peleton ketiga dengan kecepatan 21-25 kmph.
Di antara para pesepeda turut berpartisipasi Natascha Ule, Dani Chika dan Zipora Ayu serta Jessica Shohan. Selain itu, lada 21 komunitas sepeda dalam negeri juga turut berkontribusi dalam partisipasi peserta, menyebarkan aksi kebaikan ini, maupun menggalang dana untuk anak-anak Indonesia.
“Para peserta offline dan virtual bergandengan tangan untuk bersama-sama dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak kehilangan pengasuhan orang tua melalui halaman penggalangan dana masing-masing. Kebaikan luar biasa ini bukan hanya milik para pesepeda yang berjuang di rute sejauh 500 Kilometer, tapi juga milik para donatur yang mendampingi setiap kayuhan sepeda mereka,” ucap Gregor.
Penggalangan dana Bike to Care akan ditutup pada tanggal 18 April 2022 mendatang. Saat ini total donasi yang terkumpul adalah Rp 645.778.783,- dari 9.048 orang baik. Jumlah tersebut merupakan wujud nyata dukungan yang diberikan kepada anak-anak Indonesia.
Untuk implementasi program pengasuhan alternatif berbasis keluarga dibutuhkan dana minimal sebesar 500 Juta Rupiah, dengan rincian setiap anak membutuhan setidaknya Rp 6 Juta Rupiah untuk memenuhi seluruh kebutuhan dasar mereka selama setahun.
STEVY WIDIA