youngster.id - Saat ini,usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hanya menyumbang 14,5% terhadap ekspor nasional. Sedangkan korporasi menyumbang 85,5% terhadap ekspor nasional. Untuk itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan kontribusi ekspor UMKM meningkat dua kali lipat pada 2024.
Untuk mencapai target tersebut, Menteri menggaet e-commerce.“Kami sedang mempelajari. Harapan kami, (ekspor) 2024 jadi dua kali lipat dari sekarang. Perlu mengembangkan akses pasar agar UMKM bukan hanya (menyasar pasar) dalam negeri tapi juga luar negeri,” kata Teten baru-baru ini di Jakarta.
Menurut dia, UMKM perlu berdagang di platform digital supaya bisa memperluas pasar. Selain itu, pelaku UMKM juga perlu meningkatkan kemampuan teknologinya.
Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM berencana membuat kantor bersama untuk mendorong ekspor UMKM. Perizinan, sertifikasi hingga pembiayaan ekspor dapat dilakukan melalui kantor tersebut.
Teten juga menjamin Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 190 triliun pada tahun depan cukup untuk membantu UMKM mengembangkan bisnisnya. Pembiayaan untuk UMKM itu juga terbagi di berbagai kementerian dan Lembaga (K/L).
Sebelumnya, beberapa e-commerce juga sudah menyediakan layanan ekspor. Bukalapak meluncurkan BukaGlobal pada pertengahan Mei tahun ini. Lewat layanan ini, pengguna di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hong Kong, dan Taiwan bisa membeli produk Indonesia melalui Bukalapak.
Shopee juga menargetkan bisa mengekspor 5 ribu produk UMKM Indonesia ke Malaysia dan Singapura pada akhir tahun ini. Untuk mewujudkan rencana tersebut, Shopee bakal memaksimalkan gudang (warehouse) di luar negeri.
STEVY WIDIA
Discussion about this post