youngster.id - Microsoft Indonesia menggelar program Studi Independen Bersertifikat (SIB) Microsoft. Ini adalah program yang menyiapkan 1.121 mahasiswa dari 235 kampus di Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi digital di bidang Produktivitas, Cloud, serta Data and AI, agar dapat meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.
Program ini berjalan sebagai bagian dari inisiatif Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini akan mengkonversi 20 sks kuliah mahasiswa, dengan kelulusan didasarkan pada keberhasilan mengambil sertifikasi di akhir periode pembelajaran, serta capstone project yang mereka tuntaskan di bulan Desember mendatang.
“Kami sangat senang melihat tingginya partisipasi mahasiswa di SIB Microsoft karena keterampilan digital memainkan peranan yang krusial bagi tingkat adaptasi kita di era berbasis cloud saat ini. Indonesia sendiri masih membutuhkan sembilan juta talenta digital hingga 2035 mendatang atau sekitar 600.000 talenta digital per tahun. Adanya program ini akan membantu mencapai target tersebut,“ kata Prof Nizam Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam keterangan pers, Kamis (26/8/2021).
Ke-1.121 mahasiswa tersebut terpilih dari 6.000 mahasiswa yang mendaftar. Pemilihan dilakukan dengan mempertimbangkan variasi jurusan mahasiswa, agar peningkatan kapasitas digital dapat dilakukan secara inklusif, dan pemanfaatan teknologi dapat diterapkan di berbagai ilmu pengetahuan.
Dalam implementasinya, mahasiswa akan mendapatkan pendampingan dari tenaga pengajar ahli yang telah ditunjuk Microsoft Indonesia, yaitu MIX Enterprise selama empat bulan. Pendampingan dilakukan melalui kelas virtual serta tugas proyek yang dirancang sesuai dengan tantangan/kebutuhan industri saat ini.
Misalnya, kelas produktivitas akan menugaskan mahasiswa untuk menghadirkan solusi teknis terhadap suatu permasalahan bisnis dengan menggunakan Microsoft 365, kelas cloud akan meminta mahasiswa merancang learning management system yang di-hosting dalam bentuk VM ataupun Azure website, sementara kelas Data and AI akan meminta mahasiswa mengembangkan sebuah dasbor yang memanfaatkan kecerdasan buatan dengan menerapkan solusi Cortana Intelligence Suite atau Cognitive Services.
Ning Qulyati, Community and Education Manager MIC Enterprise, mengatakan, secara jangka pendek, kelas dan proyek yang diberikan akan meningkatkan kesempatan mahasiswa untuk bisa lulus sertifikasi Microsoft. Sementara secara jangka panjang, sertifikasi akan meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.
“Mendapatkan sertifikasi Microsoft tidaklah mudah karena ujian yang diberikan mencakup materi yang sangat komprehensif. Oleh karena itu, dengan bermitra bersama Microsoft di program SIB sebagai pengajar, kami berharap dapat ikut memberdayakan mahasiswa dan menyiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik,” kata Ning.
Partisipasi Microsoft Indonesia di SIB merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan untuk menambah pelatihan bagi 3 juta orang hingga akhir 2021.
“Sebab, membangun talenta digital adalah tugas yang perlu kita kerjakan bersama dan menjadi salah satu langkah utama untuk mempercepat transformasi digital Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan inisiatif Berdayakan Ekonomi Digital Indonesia Microsoft,” kata Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia.
Selain SIB, Microsoft juga melakukan berbagai program pelatihan lain, seperti bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam melatih sekitar 2.000 orang di Digital Talent Scholarship Professional Academu dan Fresh Graduate Academy (Mei – Agustus 2021), bekerja sama dengan 15 universitas negeri dan swasta dalam menyiapkan sertifikasi bagi 3.300 mahasiswanya (Januari – Juli 2021). Selain itu bermitra dengan JA Asia Pasific dan Clodswyft untuk melatih 10.000 talenta Indonesia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post