youngster.id - Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam membangun ekosistem digital. Diprediksi ekonomi digital akan mencapai nilai US$ 10 miliar di tahun 2020. Untuk mebangun tranformasi digital dan mewujudkan bisnis cerdas digelar pameran NXT Indonesia 2018, bertema “Indonesia Digital Economic Summit 2018.”
“Untuk membangun ekosistem startup yang kuat, Anda perlu membangun hubungan yang solid dengan berbagai mitradari seluruh dunia. Manfaatnya bisa dirasakan langsung, yakni semakin banyaknya mitra dan investasi yang diterima oleh perusahaan Anda,” kata Ben Wong, Managing Director Pamerindo Indonesia, selaku penyelenggara pameran dalam sambutannya Rabu (25/10/2018) di Ballroom JieExpo Kemayoran Jakarta.
Pameran teknologi digital berlangsung bersamaan dengan Communic Indonesia dan Broadcast Indonesia. Menghadirkan lebih dari 100 eksibitor dari 18 negara, serta lebih dari 5,000 pengunjung, Pameran yang diikuti para pemain besar seperti Alita Praya Mitra, Telkom Indonesia dan XL Axiata berlangsung hingga 26 Oktober 2018.
Pada ajang ini ditampilkan berbagai ide baru dan tren terkini dalam industri prenyiaran, media dan TIK. Ekshibitor yang tampil juga menghadirkan teknologi terkait jaringan dan operator internet, aplikasi seluler dan penyedia konten, cloud dan big data, keamanan cyber serta integrator satelit dan sistem ini hadir diajang bertajuk
Pembicara dan panelis terdiri dari Direktur eksekutif dari berbagai perusahaan startup dan teknologi terkemuka seperti Alibaba Cloud, Facebook, HOOQ, Intel Corporation, McAfee, Pundix, Qvest Media Telkomtelestra, Tokopedia dan lainnya.
Para pembicara terkemuka ini berbagi pengetahuan tentang transformasi digital dan kiat menghadapi kompleksitas dalam IoT, yang membawa bisnis Anda semakin terdepan di tengah era digital yang kian kompetitif. Pembicara utama dari Havas Group Indonesia dan Samsung Electronics Indonesia juga akan memaparkan bagaimana memonetisasi platform digital untuk dapat bersaing di era industri 4.0, sehingga setiap peserta dapat memperkaya dirinya dengan keterampilan digital baru, untuk mendorong inovasi di dalam bisnis.
Sebuah riset dari IDC memprediksi, setidaknya 40% dari PDB Indonesia akan didigitalkan pada tahun 2021, dengan pertumbuhan di setiap industri yang digerakkan oleh platform yang didigitalisasi.
Kristiono, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia mengatakan dibutuhkan pondasi TIK yang kuat untuk menjalin hubungan bisnis yang berkelanjutan seperti ini.
“Karenanya, kami ciptakan sebuah komunitas untuk menjawab kebutuhan tersebut. Di era digital yang terus berkembang ini, Anda perlu menuangkan pikiran dan platform yang inovatif, sehingga straregi bisnis Anda pun bisa berjalan dengan sukses,” ungkap Kristiono, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL). Selain MASTEL, pameran yang berlangsung selama tiga hari ini juga didukung oleh Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (AVTSI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post