youngster.id - Plastics & Rubber Indonesia 2018, pameran untuk industri pengolahan plastik dan karet di Indonesia kembali digelar. Acara ini berlangsung pada 14-17 November 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta dengan menargetkan teknologi kemasan yang berkelanjutan.
Sekitar lebih dari 500 perusahaan dan lebih dari 20 negara ikut berpartisipasi dalam pameran internasional yang sudah memasuki tahun ke-31 ini, yang ditargetkan akan mendatangkan lebih dari 13,000 buyers dan profesional. Turut hadir membuka acara, Direktur Industri Kimia Hilir dari Kementerian Perindustrian Indonesia, Taufik Bawazier.
“Pengemasan berperan sangat penting dalam membangun industri makanan dan minuman. Karenanya, kami menghubungkan ratusan profesional di industri plastik dan karet demi mewujudkan kemasan yang berkelanjutan, melalui pengembangan material dan inovasi proses,” ungkapWiwiek Roberto, Project Director Pamerindo Indonesia, selaku penyelenggara pameran Plastics & Rubber Indonesia 2018 saat ditemui Rabu (14/11/2018) di JiExpo Kemayoran Jakarta.
Inovasi daur ulang dan plastik biodegradable (BDP) merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengurangi limbah penggunaan plastik.
Henky Wibawa, Direktur Eksekutif Federasi Pengemasan Indonesia (IPF) menambahkan, retailers tidak mungkin menghilangkan plastik dari proses bisnisnya, apalagi kemasan sangat penting untuk menjaga produk tetap aman dikonsumsi.
“Jadi yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana berinovasi secara berkelanjutan, lewat penggunaan plastik, pengelolaan limbah, dan alternative plastik ramah lingkungan,” kata Hengky.
Pada pameran ini Drinktech Indonesia, Plaspak Indonesia, dan Mould & Die Indonesia, memamerkan berbagai teknologi pengolahan plastik & mesin karet, mulai dari pemrosesan hingga material.
Pameran ini juga berkolaborasi dengan Printech Indonesia, pameran internasional di bidang konversi, percetakan, hingga pelabelan, yang diprakarsai oleh asosiasi produsen mesin manufaktur Italia, ACIMGA, demi mendukung berkembangnya industri makanan dan minuman Indonesia secara global.
Selama pameran, seluruh pengunjung juga bebas mengikuti seminar yang dipandu oleh berbagai asosiasi, seperti Perkumpulan Pelaku Daur Ulang Plastik Indonesia (IPR), Indonesian Packaging Federation (IPF), Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM), dan Komunitas Printing Indonesia (KOPI). Mereka akan berbagi tentang tren, tantangan dan peluang, serta daur ulang plastik untuk sistem kemasan berkelanjutan.
“Tantangan terbesar yang dihadapi industri pengemasan adalah menciptakan kemasan ramah lingkungan dalam menghadapi global sustainability dan limbah plastik. Karenanya, dibutuhkan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, sehingga industri ini dapat terus maju mengikuti inovasi dan metode pengemasan cerdas,” ungkap Triyono Prijosoesilo, Ketua ASRIM.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post