youngster.id - YOUNGSTERS.id – Para pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla sukses merealisasikan tiga aspirasi dunia usaha, meski terjadi perlambatan laju pertumbuhan ekonomi.
Ini tertuang dalam evaluasi HIPMI terkait kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama 2015. Terutama terkait dunia usaha, usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM),dan kewirausahaan.
“Tahun 2015, ekonomi kita melambat. Permintaan melambat. Konsumsi melambat, perdagangan melambat dan berdampak pada melambatnya kinerja di sektor UKM dan kewirausahaan. Sebab, UKM dan kewirausahaan dan UKM ini rata-rata mainnya di hilir,” ujar Bahlil Lahadaliadi, Ketua Umum BPP HIPMI dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/1/2016).
Menurut Bahlil, BPP HIPMI mengapresiasi sejumlah kebijakan dan terobosan pemerintah terkait dengan UMKM, kewirausahaan, dan peningkatan peran pengusaha lokal atau daerah.
Ketiga kebijakan tersebut adalah, pertama, pemerintah membatasi nilai pengerjaan proyek pemerintah oleh kontraktor besar dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 50 miliar.
Untuk proyek sebesar Rp 50 miliar ke bawah tak boleh lagi dikerjakan kontraktor swasta besar dan BUMN. Sebab, proyek-proyek tersebut diserahkan kepada kontraktor UKM dan pengusaha daerah atau lokal.
“Kita tidak ingin lagi pengusaha kecil dan daerah hanya jadi penonton. Mereka harus jadi pemain di daerahnya sendiri. Sebab itu daerah mereka dan mereka ingin membangun daerahnya sendiri,” papar Bahlil.
Kebijakan kedua, pemerintah menurunkan suku bunga pinjaman (lending rate) Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 23% menjadi 12%. Bahkan, tahun 2016, diturunkan menjadi single digit yakni 9% per tahun. Untuk program ini pemerintah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 sebesar Rp 30 triliun.
Ketiga, pemerintah juga menyerap aspirasi HIPMI dengan menaikkan plafon pinjaman KUR tanpa agunan dari Rp 10 juta menjadi Rp 25 juta. “Jadi ini sebenarnya paket lengkap untuk KUR yakni bunganya single digit dan tanpa agunan sampai Rp 25 juta,” ujar Bahlil.
Seperti diketahui, tahun ini target penyaluran KUR ditingkatkan menjadi berkisar Rp 100 triliun sampai Rp 120 triliun. Selain meningkatkan target penyaluran, mulai 2016 tingkat suku bunga KUR dipangkas dari 12% menjadi 9% per tahun.
STEVY WIDIA
Discussion about this post