youngster.id - Paviliun Indonesia hadir di ajang pameran dagang dan eksibisi video game terbesar di dunia Gamescom Global 2021. Sekitar 30 peserta delegasi Indonesia akan menampilkan karya-karya terbaik dalam bidang game developing, game publishing dan game service di ajang tersebut.
Para peserta ini akan berpartisipasi dalam sub-event bertajuk Devcom Developer Conference (DDC), sebuah event business to business (B2B) dan business matching yang akan menghubungkan para partisipan yang terlibat dengan berbagai macam investor serta publisher game kelas dunia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uni mengatakan, partisipasi para delegasi diharapkan bisa menunjukkan performa yang optimal dan aktivitas B2B meningkat.
“Sehingga, setiap event ini akan membawa keberkahan dan dibawa pulang ke tanah air bisa membawa kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja lebih luas,” ujar Sandiaga seperti dikutip keterangan pers, Rabu (25/8/2021).
Penyelenggaraan paviliun Indonesia di event ini didukung oleh Kemenparekraf, bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin serta Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg.
Selain berkesempatan untuk menampilkan karya serta produk terbaik mereka di depan audiens internasional, 30 peserta delegasi Indonesia yang akan mengisi virtual pavilion Indonesia ini juga diagendakan akan mengikuti kegiatan business to business meeting melalui fitur business matching, random networking dan networking events yang diakomodir oleh pihak panitia DDC.
Selain mencari peluang bisnis, para delegasi juga dapat menikmati fasilitas master classes, summits serta conference yang ditujukan bagi peserta yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis mereka melalui aktivitas pelatihan, webinar serta workshop yang diberikan oleh para game industry expert internasional.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno mengatakan, partisipasi Indonesia di dalam event akbar ini tentunya dilatarbelakangi oleh potensi besar yang dimiliki industri digital lokal, termasuk di dalamnya adalah game.
“Potensi dan situasi dari industri digital Indonesia sangatlah baik. Hal ini terbukti dari resiliensi industri ini dalam menghadapi pandemi covid-19. Selain itu, Indonesia juga diakui sebagai salah satu negara dengan keberadaan unicorn paling banyak di kawasan Asia Tenggara, selain juga sebagai kekuatan digital utama dengan angka revenue sebesar US$ 44 miliar atau hampir setengah dari keseluruhan revenue industri digital Asia Tenggara,” sebutnya.
Paviliun daring Indonesia tidak hanya akan menyajikan produk serta karya industri game lokal melalui kehadiran para delegasi saja. Virtual pavilion Indonesia juga akan menampilkan materi-materi promosional serta publikasi produk lainnya dari industri game Indonesia, sembari juga akan mempromosikan ekosistem industri game lokal secara menyeluruh.
Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno menambahkan, potensi Indonesia juga dinilai tidak datang hanya dari performa industri semata, namun juga dari langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah serta stakeholder terkait.
“Langkah suportif yang diambil oleh pemerintah, beserta asosiasi terkait, memiliki peran yang sangat vital dalam pertumbuhan industri game Indonesia dewasa ini, terutama yang berkaitan dengan program growth-driving industry serta regulasi-regulasi yang berpihak pada industri,” kata Cipto Adiguno.
STEVY WIDIA
Discussion about this post