youngster.id - Para pelaku UMKM perlu rutin mengikuti pameran, baik di dalam maupun di luar negeri untuk memperluas jaringan pemasaran.
“Sekarang sedang dibahas dan diupayakan, bagaimana menyatukan dana pameran masing-masing kementerian untuk menjadi satu, sehingga akan lebih banyak UKM yang bisa ikut pameran di luar negeri, atau menyewa stand yang lebih besar untuk stand galeri Indonesia,” kata AAGN Puspayoga
Menteri Koperasi dan UKM dalam keterangan tertulis baru-baru ini di Jakarta.
Puspayoga mengatakan, saat ini sejumlah kementerian termasuk Kementerian Koperasi dan UKM yang memiliki alokasi dana pameran, bersiap membantu UKM potensi ekspor untuk bisa berpartisipasi dalam sejumlah ajang pameran internasional.
Menurut menteri selain giat mengikuti pameran, para pelaku UKM juga disarankannya untuk pandai mengikuti tren global yang selalu berubah dari tahun ke tahun. “Bussiness follow the people, artinya kita harus mengikuti selera pasar,” ujarnya.
Dia mencontohkan, calon pembeli di luar negeri sangat menyukai produk-produk buatan tangan (hand-made) dari Indonesia. “Seperti yang dilakukan UKM di Probolinggo yang memanfaatkan bahan baku dari kayu bekas atau eks kapal kayu untuk diolah menjadi produk bernilai tinggi dengan nuansa etnik,” kata Puspayoga lagi.
Kemampuan menciptakan produk unik dan etnik ini yang lantas digabungkan dengan strategi marketing yang jitu lewat pameran, media online, harga yang bersaing dan pemilihan produk, menjadi kunci UKM menembus pasar global. Sementara menyangkut pembiayaan, ia menekankan UKM untuk bisa mengakses skema pembiayaan yang disiapkan pemerintah.
“Pemerintah sudah menyiapkan skema pembiayaan sesuai skala usaha UKM. Yang beroritentasi ekspor, ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, juga ada Kredit Usaha Rakyat (KUR), semua dengan bunga yang rendah hanya 9 persen,” katanya.
Sedangkan untuk UKM skala mikro, kata dia, juga sudah dibuatkan skim pembiayaan, yaitu Kredit Ultra Mikro, dengan suku bunga hanya 4,5 persen.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post