youngster.id - Perusahaan teknologi Ericsson dan Qualcomm menggelar Hackathon 2025 Indonesia’s Next-Gen Digital Sprint with 5G and AI. Kompetisi ini untuk mencari solusi digital berbasis teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) dan 5G. Terpilih tiga pemenang yaitu Future of Tech, mAIkroskop, dan Tanikan.
Presiden Direktur Ericsson Indonesia, Singapura, Filipina, dan Brunei Daniel Ode mengatakan, Hackathon 2025 diadakan untuk mendukung pencapaian visi Indonesia 2045 dan Transformasi Industri 4.0 serta Peta Jalannya.
“Hackathon ini bukan sekadar ajang membuat prototipe, tetapi juga untuk solusi inovatif yang benar-benar dapat diterapkan di dunia nyata. Di Ericsson, kami memanfaatkan ekosistem inovasi global serta kolaborasi dengan akademisi untuk menghadirkan praktik terbaik dan model pengembangan keterampilan digital yang telah teruji ke Indonesia.,” katanya dikutip Sabtu (15/11/2025).
Hackathon 2025 berhasil menarik peserta dari berbagai sektor, termasuk manufaktur, pertanian, layanan publik, kesehatan, energi, dan konstruksi. Pesertanya pun datang dari latar belakang yang beragam—mulai dari profesional berpengalaman di industri hingga mahasiswa dari berbagai universitas, baik dari Jakarta maupun kota-kota lain di seluruh Indonesia—mencerminkan luasnya lanskap inovasi di Tanah Air.
Dari seluruh pendaftar, 30 tim terbaik terpilih untuk mengikuti rangkaian sesi mentoring dan workshop intensif. Puncak kegiatan berlangsung pada Hacking Day, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk mengembangkan ide menjadi prototipe fungsional dan mempresentasikannya di hadapan panel juri ahli.
Pemenang pertama Hackathon 2025 adalah Future of Tech, kelompok profesional teknologi yang berfokus pada solusi manufaktur berkelanjutan berbasis AI dan 5G. Sedang pemenang kedua adalah mAIkroskop, yang mengubah mikroskop biasa menjadi sistem inspeksi pintar yang terhubung dengan teknologi 5G dan AI sehingga proses analisis bisa dilakukan dengan lebih cepat, akurat, dan mudah diakses. Lalu, Tanikan menjadi juara ketiga dengan solusi pengawasan kolam budidaya ikan berbasis AI.
VP Technology Strategy and Consumer Product Development Telkomsel Ronald Limoa yang juga bertindak sebagai juri dan mentor dalam Hackathon 2025 mengatakan, penilaian berfokus pada relevansi, dampak, orisinalitas, dan kelayakan teknis.
“Melalui Hackathon ini, kami berharap dapat menemukan dan mendukung talenta baru dengan ide-ide yang dapat membentuk masa depan konektivitas dan layanan digital di Indonesia. Ajang ini juga menjadi bukti bahwa kemampuan digital Indonesia terus berkembang dan siap bersaing di kancah global,” ucapnya.
Selain para juara utama, empat kelompok juga mendapat apresiasi khusus melalui berbagai kategori. Penghargaan AI with a Twist dimenangkan oleh SEI Team, gelar Rising Star diraih oleh Ronda Malam, kategori Most Attractive diberikan kepada Perfecto Group, dan People’s Choice Award berhasil dibawa pulang oleh Pillbox.
Senior Director Government Affairs Southeast Asia Qualcomm International Nies Purwati mengatakan, Qualcomm dan Ericsson melalui pelaksanaan Hackathon ingin menunjukkan bahwa teknologi bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kehidupan dan perekonomian. Hackathon 2025 juga dinilai bisa menjadi jembatan antara talenta digital dan industri serta mendorong terciptanya ekosistem inovasi berkelanjutan.
“Hackathon ini juga mencerminkan komitmen berkelanjutan Qualcomm dalam mengembangkan ekosistem serta talenta digital tersebut dan mendorong inovasi yang bermakna melalui teknologi wireless dan AI yang canggih yang dapat memberikan dampak nyata bagi industri dan komunitas,” ucapnya.
STEVY WIDIA
