youngster.id - Ekonomi kreatif berpotensi untuk menggerakkan roda perekonomian domestik pada tahun-tahun mendatang. Untuk mendukung itu pemerintah menjanjikan aka nada dana abadi untuk para pelaku kreativitas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjanjikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 akan ada alokasi anggaran untuk industry kreatif. Hal ini sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo.
“Presiden menginginkan adanya dana abadi buat kreativitas, buat artis dan pekerja seni, itu disampaikan. Jadi kalau Presiden arahnya ke sana, kami amanatkan,” kata dia dalam forum diskusi A1 “Indonesia Bukan Negara Miskin” yang dilansir Antara, Selasa (22/1/2019) di Jakarta.
Menurut Sri Mulyani, DPR pernah menyampikan keinginan adanya dana abadi untuk penelitian (di bidang ekonomi kreatif). “Mekanismenya akan masuk ke nota keuangan tahun 2020, kami akan buat bagaimana bentuk dan wadahnya,” ucapnya lagi.
Dana abadi tersebut diharapkan dapat mendukung industri kreatif tumbuh secara berkelanjutan. Saat ini, pemerintah mendorong sektor industri kreatif melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Pemerintah juga memberikan keringanan impor maupun pajak, seperti saat penyelesaian patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.
Adapun ekonomi kreatif diyakini memiliki pasar yang besar seiring peningkatan jumlah penduduk kelas menengah. Sri Mulyani memperkirakan jumlah penduduk kelas menengah bisa mencapai 85 juta orang pada 2020.
Sebelumnya, Kepala Bekraf Triawan Munaf sempat memaparkan, Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif mencapai Rp 922,59 triliun pada 2016, atau berkontribusi 7,44% terhadap ekonomi nasional. Nilai PDB-nya diproyeksikan telah melampaui Rp 1.000 triliun pada 2017 dan mendekati 1.102 triliun pada 2018.
STEVY WIDIA
Discussion about this post