youngster.id - Data Kementerian Ketenagakerjaan RI mencatat ada 29,4 juta orang di Indonesia yang terdampak langsung dari adanya pandemi Covid-19. Jumlah tersebut termasuk mereka yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan tanpa upah. Kondisi ini membuat platform solusi manajemen tenaga kerja makin diminati masyarakat.
Seperti ditunjukkan aplikasi Sampingan yang mengalami kenaikan jumlah mitra yang disebut Kawan Sampingan lebih dari 3 kali lipat. Kawan Sampingan baik full-time maupun part-time kini menjadi lebih dari 1 juta mitra dibandingkan periode sebelum pandemic.
CEO dan Co-Founder Sampingan Wisnu Nugrahadi mengatakan, ini membuktikan kemampuan perusahaan dalam memberikan solusi bagi para tenaga kerja di tengah pandemi.
Para pekerja termasuk kerah biru (blue collar) membutuhkan lebih dari sekadar sistem pencocokan kerja (job match maker) yang baik terutama di saat pandemi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang ini.
“Melihat tantangan itu, kami berupaya memformalkan para pekerja kerah biru dan membantu mereka mengatasi ketidakpastian dalam bekerja dengan memanfaatkan teknologi. Kami senang bahwa sistem kami yang komprehensif dimanfaatkan oleh lebih banyak lagi para pekerja di Indonesia sehingga mereka tak hanya dapat mengakses beragam lowongan pekerjaan sesuai keahlian dan kemampuan, tetapi juga mendapatkan manfaat kerja yang lebih terukur dan terstruktur,” jelas Wisnu dalam siaran pers Jumat (23/7/2021).
Wisnu menambahkan saat ini platform Sampingan juga semakin diandalkan oleh para rekan bisnis sebagai solusi workforce. Dengan penyempurnaan fitur dan layanan juga menjadikan rekan bisnis semakin mengandalkan platform Sampingan untuk proses staffing, terbukti hingga saat ini sudah ada lebih dari 150 perusahaan baik skala kecil maupun besar yang menjadi rekan bisnis Sampingan.
Selain itu, Sampingan melayani berbagai kebutuhan pekerjaan termasuk logistik dan pergudangan (logistics & warehousing), pemasaran lapangan (field marketing), riset (research), layanan pelanggan (customer experience), dan administrasi (back office).
Wisnu mengatakan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam mempekerjakan pekerja beragam, mulai dari efisiensi waktu untuk menentukan kandidat yang cocok, kurangnya tenaga dan waktu untuk mengawasi kinerja para pekerja serta tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk proses staffing terutama dalam jumlah besar.
“Melalui solusi komprehensif yang dapat dimanfaatkan seperti layanan mencari (recruitment), mengelola (managing) dan mempertahankan pekerja (retention), kami berupaya membantu perusahaan mengembangkan bisnisnya secara fleksibel. Solusi ini terbukti efektif dan semakin diandalkan para perusahaan untuk proses pencarian pekerja mereka,” tutup Wisnu.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post