youngster.id - Peluang usaha terbuka untuk semua orang, termasuk penyandang difabel. Bahkan produk mereka dapat ditampilkan di ajang pameran bergengsi seperti Telkom Craft Indonesia 2018. Diharapkan produk mereka dapat berkembang bahkan menembus pasar global.
Salah satu dari pengusaha difabel adalah Intan Adelia Suryani. Perempuan yang menderita tuli ini adalah Founder PopCheez Chiken. Di ajang Telkom Craft Indonesia 2018 ia mendapat kesempatan menunjukkan keahliannya meracik kuliner yang belakangan sedang tren di masyarakat.
Perempuan kelahiran Jakarta 26 Januari 1995 ini bersyukur bisa berkesempatan tampil di pameran “Telkom Craft Indonesia 2018”.
“Saya bersyukur diberi kesempatan memperkenalkan produk kuliner saya di event ini,” ujar Intan yang didampingi juru bicaranya Citra saat ditemui youngster.id di tengah arena pameran Kamis (22/3/2018) di JCC Jakarta.
Intan mengaku senang mendapat kesempatan emas bisa tampil di pameran Telkom Craft Indonesia. Karena melalui event ini produk kulinernya bisa dikenal lebih jauh oleh masyarakat. Sebelumnya, usaha ini hanya diperkenalkan kepada orang terdekat dan melalui media sosial instagram.
“Sekali lagi ini sebuah kesempatan buat saya sebagai penderita tuna wicara bisa diikutsertakan di event sekelas internasional. Tentunya sangat senang sekali saya bisa memperkenalkan produk saya lebih luas ke tengah-tengah masyarakat. Apalagi hal ini bisa diketahui oleh orang banyak,” ucapnya.
Dia mengaku tahu akan ajang ini dari seorang teman. Dan terkejut karena dia mendapat dukungan dari pihak penyelenggara, yaitu PT Telkom untuk ikut serta dalam pameran.
“Mereka mengatakan apa yang saya buat sesuatu yang menginspirasi. Karena itu Telkom memberi saya booth dan semuanya gratis. Bahkan saya dapat kesempatan mempresentasikan produk saya di depan pengunjung Telkom Craft Indonesia 2018 ini. Pastinya hal ini membuat saya senang sekali,” kata Intan penuh semangat.
Intan merupakan salah satu ukm lokal yang beruntung yang diturutsertakan bersama lebih dari 400 UKM Binaan BUMN yang menghadirkan kreasi khas Nusantara menuju gerakkan perekonomian digital Indonesia di pameran yang betemakan “Local Heroes to Global Champions”, dengan maksud agar UKM Indonesia dapat menghasilkan karya terbaik dan sekaligus berdaya saing, sehingga diharapkan dapat menembus pasar global.
“Jadi, ketika ada orang lain yang memiliki kekurangan seperti saya, mereka tidak harus merasa malu untuk menciptakan kewirausahaan sendiri. Mudah-mudahan pengalaman yang saya dapat ini bisa memberikan inspirasi bagi teman-teman yang lain penyandang difabel untuk terus berusaha dan menjadi mandiri,” tuntas Intan.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post