youngster.id - Selama Januari hingga Agustus 2022, fintech Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran mencatat penyaluran pinjaman usahanya naik hingga 45% per bulan, dibandingkan realisasi bulanan yang sama pada periode tahun lalu sebesar 40%.
Bahkan, selama delapan bulan terakhir di tahun ini, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha tertingginya di kisaran Rp265 miliar hingga Rp300 miliar pada bulan Juli dan Agustus 2022.
“Secara rata-rata bulanan Akseleran sudah menyalurkan pinjaman usaha sebesar sekitar Rp230 miliar per bulan kepada total 4 ribu peminjam (borrower) di Indonesia di tahun 2022,” kata Ivan Tambunan, Group CEO & Co-Founder Akseleran, dikutip Senin (12/9/2022).
Menurutnya, pertumbuhan yang terjadi tetap sejalan dengan masih rendahnya total kumulatif rasio kredit macet (non performing loan/NPL) Akseleran yang sampai awal September 2022 berada di angka 0,04%, atau mengalami penurunan 0,03% dibandingkan pencapaian di Desember 2021
Menurut Ivan, dengan ditopang oleh meningkatnya kinerja selama delapan bulan terakhir yang menembus angka sebesar Rp1,8 triliun lebih, saat ini total kumulatif penyaluran pinjaman usaha Akseleran mencapai lebih dari Rp5,5 triliun.
“Kinerja Akseleran di Juli dan Agustus sudah menembus 95% lebih dari kontribusi penyaluran pinjaman usaha yang terjadi di sepanjang kuartal pertama dan kedua pada tahun ini,” klaim Ivan.
Oleh karena itu, Ivan optimistis dapat menutup kuartal ketiga 2022 dengan pencapaian yang lebih tinggi lagi dan semakin mendekati target total penyaluran pinjaman usaha Akseleran di akhir tahun ini yang sebesar Rp3,2 triliun dan rasio NPL tetap di bawah 1%.
Selain itu, sesuai komitmennya untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis UMKM di seluruh Indonesia yang membutuhkan modal kerja, Akseleran menargetkan penyaluran pinjaman usaha semakin diperluas sampai di luar Pulau Jawa. Pasalnya, selama delapan bulan terakhir tahun ini, 10 besar wilayah dengan total penyaluran pinjaman usaha tertinggi Akseleran berasal dari luar Pulau Jawa. Antara lain di Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Riau dan Kepulauan Bangka Belitung yang berhasil memberikan kontribusi hingga sebesar 10%, dan diharapkan dapat terus bertambah lagi.
Akseleran menyalurkan pinjaman usaha sebesar Rp50 juta hingga Rp 2 miliar kepada para UMKM yang sampai pertengahan September 2022 masih didominasi di sejumlah sektor usaha, yakni Engineering/Construction, Metals & Mining, Building Materials, Construction Supplies, Coal & Related Energy, Farming/Agriculture, Real Estate, Equipment, Retail, dan Food Distribution.
“Saat ini, Akseleran selalu didukung oleh lebih dari 190 ribu pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) yang tersebar merata dari Aceh hingga Papua dan 14 institutional lender yang berasal dari perbankan maupun Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya termasuk BPR,” tutup Ivan.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post