youngster.id - Untuk membantu sistem pengelolaan kampus yang lebih efektif dan terintegrasi dalam menghadapi transformasi digital, PT Telkom mengembangkan sebuah layanan digitalisasi proses belajar, ujian, dan manajemen kampus yang disebut Pijar Kampus.
Pijar Kampus adalah bagian Leap-Telkom Digital, sebuah payung produk dan layanan digital Telkom dalam mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia. Dengan Leap, diproyeksikan akan mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional atau sejalan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang.
Kini, keberadaan Pijar Kampus ini dirasakan manfaatnya oleh sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Guru Besar Sekolah Teknik Elektro Informatika (STEI) ITB Prof. Suhono Harso Supangkat merespon positif keterlibatan layanan Pijar Kampus dalam membantu kampus se-Indonesia hadapi tranformasi digital.
Menurut Suhono yang juga merupakan pakar smart city, perubahan model pembelajaran dari luring menjadi sepenuhnya daring, dan berikutnya hybrid learning, menunjukkan dinamika kondisi yang perlu direspon secara bersama-sama oleh semua elemen.
“Kolaborasi seperti ini harus terus dilakukan, bahkan lanjutan ke depannya, kami nantikan Pijar Kampus untuk bersinergi kembali. Sebagai sebuah isu sentral di masa pandemi, transformasi digital perlu kerja sama pentahelix,” kata Suhono di Bandung, dikutip Kamis (10/3/2022).
Sebelumnya, Pijar Kampus mendukung Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) melakukan riset berjudul “Rating Level Kecerdasan & Kesiapan Transformasi Digital Kampus Indonesia 2022” terhadap 36 perguruan tinggi se-Indonesia guna meninjau kesiapan kampus menghadapi transformasi digital.
Riset tersebut menilai level kecerdasan kampus dari tiga perspektif yaitu anthropocentric, systematic, dan technology. Hasil penelitian memberikan sebuah mekanisme dalam mengukur estimasi level kecerdasan digital yang dimiliki kampus.
Adapun Pijar Kampus memiliki ukuran pencapaian sebuah smart campus yaitu global competition, administrative efficiency, dan compliance pressure yang dapat diadopsi kampus di Indonesia.
Dr. Prasabri Pesti, Head of Digital Vertical Ecosystem Education Telkom Indonesia mengatakan, keberadaan kampus harus sebagai rujukan dalam proses digitalisasi pendidikan keseluruhan.
“Keberadaan Pijar Kampus memang komitmen dari Telkom untuk membantu kampus-kampus di Indonesia mencapai KPI pendidikan tinggi mereka,” ujarnya saat publikasi daring hasil riset tersebut, awal Maret lalu.
Dari hasil riset, kampus yang diteliti memiliki tingkat kecerdasan teknologi level 1 sebanyak 28,6% dan 57,1% di level 2, yang mana pada level tersebut sistem yang ada memiliki teknologi cukup adaptif sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah cepat.
Sebanyak 14,3% kampus lainnya berada di level 3, yang mana teknologi autonomous sudah digunakan sehingga dapat mempercepat proses karena dilakukan otomatis oleh sistem. Akan tetapi, belum ada satu pun kampus di level mature, level 4, yakni kampus sudah memiliki sistem dengan teknologi kolaboratif sehingga sistem yang dihasilkan dapat terintegrasi guna menjalankan proses education 3.0 yang segalanya lebih efektif.
Dan level 5, atau sudah menerapkan Education 4.0, yakni sudah meningkatkan sistem eksisting dengan menggunakan teknologi terkini seperti teknologi interconnectivity, big data, artificial intelligent, dan semantic interoperability.
“Hasil penelitian juga menunjukkan, hingga saat ini belum ada kampus Indonesia yang dikategorikan level 4 dan 5 tersebut,” tegas Prasabri.
Sementara itu, Radiant Victor Imbar S.Kom, MT, Ketua APIC Smart Campus, sangat mengapresiasi inisiatif Pijar Kampus dalam mendukung Riset Rating Level Kecerdasan dan Kesiapan Transformasi Digital Kampus 2022.
“Saya berharap hasil riset dapat dimanfaatkan kampus meningkatkan level kecerdasan, sementara Pijar Kampus bisa membantu kampus memberikan solusi dan pendampingan bagi kampus yang ingin meningkatkan level kecerdasan kampusnya,” ujar Radiant yang merupakan Dosen S1 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha.
Ditambahkan Faiza Renaldi, Dosen Sistem Informasi Univeritas Achmad Yani (Unjani), Cimahi, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) pasti berperan sangat kuat dalam mengakselerasi aktifitas perguruan tinggi, terlebih dalam persiapan era post-pandemic sekarang.
“Peran aktif Telkom akselerasi smart campus adalah bukti nyata hadirnya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia sebagaimana diamanatkan UUD 1945. Inisiatif ini akan menciptakan standar baru perguruan tinggi berbasis kecerdasan buatan, sehingga mampu berkolaborasi secara nasional untuk kemudian bersaing dengan perguruan tinggi internasional,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post