youngster.id - Animo masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal AS meningkat. Tercatat aset sekuritas jangka panjang investor Indonesia di AS meningkat hingga 9,87 kali lipat dari September 2018 yaitu US$358 juta menjadi US$3,5 miliar pada September 2022.
Perkembangan positif ini mendorong platform investasi saham Amerika Serikat (AS), Gotrade Indonesia, akan fokus melakukan ekspansi di Indonesia pada 2023.
Vice President Gotrade Indonesia Ajisatria Suleiman meyakini penduduk Indonesia sudah sejak lama memanfaatkan produk keuangan di AS sebagai sarana mengelola diversifikasi risiko investasi. Ketidakpastian ekonomi global juga menjadi pendorong kebutuhan diversifikasi risiko tersebut.
“Selama ini opsi penting disersifikasi investasi hanya dimiliki kalangan terbatas. Sekarang dengan platform Gotrade pada Valbury yang aman dan didukung kerangka regulasi Indonesia yang ketat. Semua lapisan investor ritel Indonesia akan mudah memasuki bursa AS sebagai salah satu opsi portofolio investasi mereka,” ungkap Aji dalam keterangan pers, Jumat (6/1/2023).
Sejak tahun lalu, Gotrade telah memfasilitasi BBJ untuk menyediakan trading kontrak derivatif saham fraksional ke dua bursa terbesar dunia di AS. Di New York Stock Exchange (NYSE) dan NASDAQ, saat ini Gotrade menyediakan total 50 saham emiten yang dapat diperjualbelikan dengan mudah dan terjangkau.
Aji menjelaskan hampir 90% nasabah Gotrade yang berinvestasi di NASDAQ dan NYSE, juga memiliki portofolio bursa saham lokal di Indonesia. Dari total portofolio tersebut, investor rata-rata mengalokasikan hanya sekitar sepertiga investasinya untuk produk keuangan di AS.
“Mayoritas tetap berinvestasi di berbagai saham di Bursa Efek Indonesia. Artinya, pengguna Gotrade sudah secara sadar melakukan praktik diversifikasi risiko antara bursa lokal dan global,” tambahnya.
Gotrade Indonesia merupakan sistem resmi dan legal yang digunakan oleh Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) untuk menyelenggarakan Penyaluran Amanat Nasabah melalui PT Valbury Asia Futures, suatu pialang berjangka yang berizin resmi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
STEVY WIDIA
Discussion about this post