youngster.id - Startup penyedia jasa riset dan basis data, Populix menutup putaran pendanaan tahap awal US$ 1 juta atau sekitar Rp 14,1 miliar. Investasi ini dipimpin oleh Intudo Ventures, diikuti Gobi Agung dan Pegasus Tech Ventures.
Co-founder dan CEO Populix Timothy Astandu mengatakan, industri riset pasar telah lama bertahan terhadap perubahan, meskipun perubahan besar dalam kebiasaan konsumen disebabkan oleh modernisasi dan digitalisasi. Dengan Populix, dirinya bercita-cita untuk meningkatkan riset pasar, menggunakan teknologi untuk merampingkan proses penelitian sekaligus membuatnya lebih ketat.
“Dengan penawaran kami, kami dapat melakukan riset pasar lebih cepat dengan hasil yang lebih akurat dengan biaya yang hemat. Kami percaya bahwa melalui data dan analisis real-time kami, solusi yang kami tawarkan akan berdampak langsung pada keputusan bisnis klien kami,” kata Timothy dalam keterangannya Selasa (3/12/2019).
Startup yang berdiri pada Januari 2018 ini memanfaatkan teknologi untuk memahami umpan balik konsumen secara real-time. Produk Populix seperti studi penelitian intensif hingga survei sederhana. Kajian ini dapat diatur baik berdasarkan proyek atau berlangganan. Populix mengklaim telah menyelesaikan penelitian terkait 70 merek lebih di 27 industri selama tahun pertama operasi.
Dengan putaran pembiayaan ini, Populix berencana untuk mengembangkan fitur-fitur produk baru agar memberikan wawasan yang lebih dinamis dan mendalam kepada klien, meningkatkan upaya pemasaran untuk membangun kesadaran dan menarik lebih banyak responden untuk menggunakan platform.
“Populix ingin membawa karyawan baru untuk membantu mengembangkan perusahaan. Selain itu, Populix berencana memperluas jejaknya di luar Indonesia untuk mencakup lebih banyak pasar negara di kawasan Asia Tenggara yang dinamis,” jelas dia.
Didirikan pada Januari 2018, Populix adalah platform wawasan konsumen Indonesia yang membantu bisnis-bisnis terhubung dengan responden yang sangat berkualitas, serta menyediakan informasi eksklusif terhadap preferensi konsumen Indonesia.
Selama setahun beroperasi, Populix telah menyelesaikan penelitian pada lebih dari 70 merek di 27 industri, yang mencakup perusahaan multinasional, UKM, lembaga, dan individu berbasis di Eropa dan Asia-Pasifik yang ingin mendapatkan wawasan tentang ekonomi dan preferensi konsumen Indonesia.
Selain proyek penelitian, Populix juga menghasilkan pendapatan melalui penjualan in-house research dan dataset kepada klien. Populix juga berencana merilis versi seluler untuk responden, yang akan memungkinkan mereka untuk menggunakan Populix saat bepergian dan selama dalam perjalanan.
Investor utama, Intudo Ventures melihat bisnis Populix sangat potensial. Apalagi, perekonomian Indonesia mayoritas didukung oleh konsumsi rumah tangga. Modal ventura ini juga berinvestasi di BeliMobilGue, Kargo, dan Gojek.
Intudo Ventures percaya, Populix dapat membantu perusahaan menggaet konsumen dengan lebih efektif dan membuat keputusan bisnis yang lebih sehat. Startup itu didukung teknologi electroencephalography, realitas virtual (virtual reality/VR), pemrogaman wajah, dan eye-tracking.
STEVY WIDIA
Discussion about this post