Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Richard Anggadiwirja : Permudah Pertemukan Pencari Kerja dan Penyedia Kerja

26 Maret 2018
in Headline, Technopreneur
Reading Time: 4 mins read
Richard Anggadiwirja : Permudah Pertemukan Pencari Kerja dan Penyedia Kerja

Richard Anggadiwirja, Founder & Chief Business Development Officer RumahPorto (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Sumber daya manusia merupakan potensi dari sebuah negara. Merekalah yang memberikan kontribusi besar produksi barang dan jasa. Namun jika angkatan kerja lebih banyak dari jumlah lapangan kerja yang ada maka akan memunculkan angka pengangguran. Upaya untuk menekan hal itu terus dilakukan, termasuk oleh startup.

Setiap negara memiliki masalah pengangguran. Di Indonesia, pertambahan ‎jumlah orang yang menganggur ini seiring peningkatan jumlah angkatan kerja. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 7 juta lebih orang yang menganggur dari total keseluruhan 128 juta angkatan kerja.

Menariknya lagi, pengangguran terbesar adalah mereka yang berusia 35-39 tahun yang mencapai 17,6 juta orang. Diikuti oleh mereka yang berusia 30-34 tahun dengan jumlah 15,5 juta orang. Ini menunjukkan bahwa kelompok usia muda dan produktifnya (di bawah usia 30 tahun) lebih besar dibandingkan populasi usia tuanya. Angkatan kerja muda yang dinamis ini menjadi kunci pendorong bagi potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Melihat kondisi ini, sejumlah pihak bergerak untuk mencarikan solusi. Salah satunya adalah  Richard Anggadiwirja, dengan mengembangkan aplikasi RumahPorto. Ini adalah platform perekrutan yang fokus pada memperkenalkan para talents ke perusahaan-perusahan. Ya, berbeda dengan situs pencari kerja lain, RumahPorto ini menjanjikan “pertemuan” antara pencari kerja dengan perusahaan yang sesuai dengan kandidat. Begitu juga sebaliknya memberikan kepada perusahaan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Jadi kami ini mempertemukan orang yang mencari kerja dan penyedia kerja dalam Rumah Porto. Oleh karena itu, tagline kami adalah Anda dicari dan bukan mencari,” ucap Richard yang menjabat Chief Business Development Officer RumahPorto kepada youngster.id.

Menurut Richard, aplikasi ini dibuat untuk membantu sekaligus mempermudah pencari kerja mendapatkan kualifikasi perusahaan yang sesuai. Pasalnya, berdasarkan pengalaman ketika seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan atau instansi, dia harus mencari terlebih dahulu data mengenai perusahaan tersebut. Apakah sesuai kualifikasi dengan latar belakang pendidikan, pengalaman dan kebutuhan dia. Begitu juga sebaliknya, ketika perusahaan mencari talent juga membutuhkan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca juga :   UMKM Binaan BUMN Diintegrasikan ke Blanja.com

Kondisi ini yang kerap menjadi halangan bagi pencari kerja mendapatkan posisi yang sesuai, dan perusahaan mendapatkan kandidat yang cocok.

“Masalah ini membuat kami ingin memberi solusi yang dapat membantu sekaligus mempermudah si calon pekerja mendapatkan kualifikasi yang diinginkan tanpa harus repot mecari terlebih dahulu. Begitu juga sebaliknya perusahaan yang ingin menyaring kandidat sesuai dengan kebutuhan mereka,” ucapnya lagi.

Aplikasi ini didirikan Maret tahun 2016 oleh Richard bersama beberapa rekannya. “Yang membuat kami membangun bisnis ini, karena kami ingin menjadi bagian dari perubahan. Kami mau jadi agen perubahan agar Indonesia bisa menjadi lebih baik,” tegasnya.

 

Hambatan dan Peluang

Pemuda kelahiran Jakarta ini mengaku, ide untuk mendirikan platform pencari kerja ini berangkat dari kepeduliannya melihat banyak teman yang kesulitan untuk mendapatkan magang pekerjaan sebagai syarat akhir kuliah.

“Kami melihat banyak teman yang sulit untuk mencari magang kerja. Pengetahuan mereka akan perusahaan dan lowongan kerja yang ada terbatas, sehingga peluang mereka juga menjadi kecil. Dari situ terpikir untuk membuatkan sistem yang dapat membantu mereka untuk memperoleh kesempatan yang lebih besar. Karena belum tentu bekerja di perusahaan terkenal lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak terkenal,” ucap Richard.

Berangkat dari ide tersebut, Richard dan enam rekannya yakni Steven, Billy Bachtiar, Vincent dan Regelfan pun mendirikan RumahPorto pada tahun 2012. Menurut dia, startup ini dibangun dengan modal yang terbatas. “Modal awalnya sangat kecil, nggak sampai Rp 1 juta. Karena mainnya web, dan kami nggak ada barang-barang berat atau barang-barang mahal seperti itu. Paling modal lain cuma laptop, dan itu kami sudah punya,” ungkapnya.

Baca juga :   6 Rekomendasi Ucapan Lebaran di WhatsApp Untuk Orang Tersayang

Menariknya, saat itu RumahPorto langsung menarik minat banyak pencari kerja dan lansung mendapat ratusan kandidat yang mendaftar dan perusahaan yang mencari talent. Rupanya kemudahan yang ditawarkan oleh RumahPorto menjadi pembeda dengan platform penyedia lowongan kerja lain.

“Kami memang mempermudah para pencari kerja untuk mendapatkan lowongan kerja yang sesuai dengan spesifikasi yang diingikan. Mereka hanya memasukkan curriculum vitae dan kami yang nanti akan menfilter sesuai dengan kebutuhan mereka. Melalui sistem yang dimiliki RumahPorto ini, para pencari kerja otomatis siap dikirimkan secara langsung ke beberapa perusahaan yang telah bekerjasama dengan RumahPorto sebelumnya,” jelasnya.

Langkah ini menurut Richard cukup efektif, mengingat ada banyak kandidat pencari kerja dan perusahaan pemberi kerja yang belum terhubung. Dan melalui RumahPorto mereka dapat tersaring dan terhubung sesuai dengan kebutuhan.

Tak hanya itu, para calon pencari kerja tidak mengeluarkan uang untuk mendaftar di RumahPorto. “Kami tidak menarik uang dari orang yang mau cari kerja. Tetapi, kami mendapatkan bayaran dari perusahaan yang bekerjasama sesuai dengan jumlah karyawan yang mereka terima. Dan itu pun tidak besar,” kata Richard lagi.

Namun startup ini sempat vakum. Padahal, ketika itu mereka sudah didekati sejumlah investor. “Waktu itu kami sempat vakum karena sudah semester 8 dan harus bisa menyelesaikan kuliah,” ujarnya.

 

Melalui aplikasi RumahPorto yang dikembangkannya bersama rekan-rekannya, Richard Anggadiwirja ingin membantu mempermudah mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan penyedia kerja (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

 

Fokus Pengembangan

Barulah pada Maret 2016 Richard dan kawan-kawan menyusun langkah lagi dan mulai mengembangkan RumahPorto dengan lebih serius. “Setelah kami fokus dan full time mengelola RumahPorto akhirnya mendapat pendanaan dari investor dalam jumlah yang cukup,” ungkapnya. Bahkan mereka juga mendapat dukungan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

“Kini kami telah melayani sekitar 4.000 kandidat pencari kerja dan 100 perusahaan. Dan kami berharap itu akan terus berkembang,” ujarnya.

Baca juga :   Presiden : Daerah Harus Siapkan SDM Berkualitas

Agar lebih dikenal masyarakat, RumahPorto ikut kompetisi Startup Get in The Ring Jakarta 2018. Menurut Richard, mereka berharap melalui kompetisi ini mereka dapat terekspos dan bisa dikenal masyarakat luas.

“Kami hadir disini fokusnya ngejar exposure. Makanya ikut kompetisi sangat membantu kami, paling tidak sudah merekomendasikan kami bisa lebih dikenal masyarakat lebih banyak lagi,” katanya.

Kini, startup yang berbasis di Jakarta ini tengah mempersiapkan diri untuk merambah ke kota lain. Yang pertama adalah Surabaya. “Kami menargetkan akan dapat memasukkan 1.000 setiap bulan ke perusahaan. Kami juga ingin bisa ngembangkan wilayah jangkauan RumahPorto menjadi lebih luas, sehingga bisa berkembang dan menjadi besar tak hanya di Indonesia tapi juga Asia Tenggara,” ucap Richard penuh harap.

 

==================================

Richard Anggadiwirja

  • Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 6 September 1995
  • Pendidikan Terakhir    : Marketing Communication Universitas Bina Nusantara
  • Nama Usaha              : RumahPorto
  • Mulai Usaha               : 2012
  • Jumlah Karyawan       : 20 orang
  • User                          : 4.000 kandidat dan 100 perusahaan
  • Prestasi                     : Finalis Kompetisi Startup Get In The Ring Jakarta 2018, EV hive

==================================

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Tags: pencari kerjapenyedia kerjaplatform perekrutan talentRumahPorto.comtenaga kerja
Previous Post

Startup ini Perkenalkan Game VR Multiplayer Pertama di Indonesia

Next Post

Tunai Kita Perluas Jangkauan Pasar di Indonesia

Related Posts

Jumlah Iklan Lowongan Pekerjaan Jobstreet di Luar Pulau Jawa Naik 60%
News

Jobstreet Luncurkan Fitur Profil Terverifikasi di Pasar Kerja Indonesia

15 Agustus 2025
0
JobCity Gunakan AI Untuk Kurangi Kesenjangan Talenta dan Peluang Kerja
News

JobCity Gunakan AI Untuk Kurangi Kesenjangan Talenta dan Peluang Kerja

7 Agustus 2025
0
talent war
Headline

Strategi Bagi Para Pencari Kerja di Tengah Fenomena “Talent War”

17 Mei 2025
0
Load More
Next Post
Tunai Kita Perluas Jangkauan Pasar di Indonesia

Tunai Kita Perluas Jangkauan Pasar di Indonesia

mobile game

Nilai Belanja Game Mobile Meningkat Sepanjang 2017

Di Restoran Cepat Saji ini Nasi Uduk Naik Kelas

Di Restoran Cepat Saji ini Nasi Uduk Naik Kelas

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version