youngster.id - Bagi generasi milenial, smartphone dan fotografi sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Tak heran jika semakin banyak produsen smartphone membenamkan kecanggihan fotografi ke dalam produknya. Tetapi seiring tren vlogger dan streaming film kemampuan videografi di ponsel ditingkatkan menjadi smartvideografi.
Hal itu dibuktikan oleh Samsung Elektronik Indonesia yang memboyong lini Galaxy S10 ke Indonesia. Ponsel yang baru dirilis di San Fransisco AS pada Februari lalu ini membenamkan teknologi pro-grade camera yang membuat hasil gambar lebih cerdas, dan memudahkan pengambilan gambar dan perekaman video yang epik.
Bernard Ang, IT & Mobile Businces Vice Presiden PT SEIN mengatakan, generasi milenial telah menjadikan smartphone sebagai perangkat penting dalam membantu mereka memasuki era baru dalam berkomunikasi. Data dari We Are Social menunjukkan peningkatan yang signifikan terkait tren menyaksikan video secara online per bulan. Dari 21% pada 2017 menjadi 28% pada 2018.
“Sangat menakjubkan bagaimana kehadiran smartphone telah mengubah cara hidup dan cara berkomunikasi salaam satu decade terakhir. Saat ini, smartphone bukan lagi sekadar penunjang tetapi juga penyempurna gaya hidup penggunanya. Untuk itulah, Samsung menghadirkan inovasi premium terbaru melalui jajaran Galaxy S10 yang mengedepankan kamera berkualitas professional, layar terbaik dan performa yang mumpuni,” kata Bernard pada peluncuran Galaxy S10, Rabu (6/3/2019) di The Tribatra Ballroom, Jakarta.
Samsung melihat potensi Galaxy S10 berpotensi dipakai sebagai alat perekam video yang andal. Pabrikan Korea Selatan inipun bekerja sama dengan Adobe untuk menyematkan aplikasi video editing Premiere Rush di Galaxy S10.
Denny Galant, Head of IT & Mobile Product marketing PT SEIN menjelaskan, berangkat dari kepiawaian kamera Dual Pixel dan Dual Aperture Samsung pertama, Galaxy S10 memperkenalkan teknologi kamera baru dan kecerdasan buatan yang menjadikannya mudah untuk mengambil gambar dan video epik. Pertama adalah lensa ultra-wide, merupakan yang pertama untuk Seri S, Galaxy S10 menawarkan lensa dengan bidang pandang 123 derajat, seperti mata manusia, jadi yang pengguna lihat adalah apa yang dibidik kamera.
“Lensa tersebut sempurna untuk bidikan lanskap impresif, mode panorama, dan bahkan mampu mengambil gambar seluruh keluarga besar. Lensa ultra-wide memastikan bahwa pengguna selalu dapat menangkap adegan sepenuhnya. Kemudian, rekaman video super steady & high-quality, Galaxy S10 menghadirkan rekaman super steady dengan teknologi stabilisasi digital,” ungkapnya.
Baik kamera depan dan belakang dapat memotret dengan kualitas UHD maksimal dan kamera belakang memberikan fleksibilitas merekam dengan kualitas HDR10+. Selain itu, ada AI Camera, Galaxy S10 membuat fitur pintar yang sudah ada menjadi lebih akurat dengan Neural Processing Unit (NPU). Sehingga pengguna bisa menghasilkan foto yang layak dibagikan tanpa pengaturan kamera canggih secara manual. Scene Optimizer kini dapat mengenali dan lebih akurat memproses adegan tambahan berkat NPU. Melalui fitur Shot Suggestion, Galaxy S10 menawarkan rekomendasi komposisi otomatis supaya bisa membingkai foto lebih baik dari sebelumnya.
Selain itu, Galaxy S10 menggunakan layar Dynamic AMOLED yang merupakan pertama di dunia. “Sebagai smartphone bersertifikasi HDR10+ pertama, layar dapat menampilkan konten digital yang lebih jelas, dan dengan teknologi pengolahan citra tone-mapping dinamis, pengguna akan melihat rentang warna lebih luas untuk gambar yang lebih realistis,” papar Denny.
Menurut dia, dengan layar Dynamic AMOLED pada Galaxy S10 juga disertifikasi VDE untuk menghasilkan warna-warna cerah dan rasio kontras terbaik di industri perangkat seluler, sehingga warna hitam tampak lebih pekat dan putih terlihat lebih cerah. Menurut DisplayMate, pengguna dapat melihat warna paling akurat di dunia pada ponsel itu, bahkan di bawah sinar matahari yang terik sekalipun.
Layar Dynamic AMOLED juga mengurangi cahaya biru melalui tampilan Eye Comfort, yang telah bersertifikasi TUV Rheinland, tanpa mengurangi kualitas gambar atau menambahkan filter. Dengan tampilan unik, Infinity-O, Galaxy S10 mengemas berbagai sensor dan teknologi kamera, sehingga pengguna dapat memaksimalkan kapasitas layar tanpa gangguan.
Untuk menambah kuat performa, Samsung menghadirkan teknologi Wireless PowerShare, artinya Galaxy S10 memungkinkan pengisian daya perangkat bersertifikat Qi dengan lebih mudah. Sebagai yang pertama di industri, Wireless PowerShare Galaxy S10 juga dapat mengisi daya perangkat yang dipakai secara kompatibel.
Selain itu, Galaxy S10 mampu mengisi sendiri dan perangkat kedua secara bersamaan melalui Wireless PowerShare, saat terhubung ke pengisi daya biasa. Hal ini memungkinkan pengguna meninggalkan pengisi daya kedua di rumah saat dalam perjalanan. Dengan kemampuan itu tak heran jika preorder ponsel ini sangat laris. Samsung pun membuka pre order lanjutan pada 8-10 Maret 2019 di Jakarta, Surabaya dan Medan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post