youngster.id - Perusahaan teknologi Asia Tenggara, sekaligus induk Shopee, sea membukukan total pendapatan US$3,7 miliar atau mengalami peningkatan 22,8% YoY pada kuartal pertama tahun 2024.
Kontribusi terbesar pendapatan sea datang dari lini bisnis e-commerce, yakni Shopee, yang pendapatannya melonjak 32,9% YoY menjadi US$2,7 miliar. Pendapatan layanan keuangan digitalnya (sea Money) juga meningkat 21% YoY menjadi US$499,4 juta. Sebaliknya, pendapatan hiburan digitalnya (Garena) turun menjadi US$458,1 juta, dari US$539,7 juta pada tahun lalu.
“Kami memulai tahun 2024 dengan kuartal yang kuat. Ketiga bisnis kami telah menghasilkan pertumbuhan yang kuat dengan profil keuntungan yang meningkat,” kata Forrest Li, Chairman dan Chief Executive Officer sea, seperti dilansir TN Global, Kamis (16/5/2024).
Secara keseluruhan, total laba kotor grup ini adalah US$1,6 miliar, naik 9,7% dibandingkan tahun lalu. Total kerugian bersihnya adalah US$23 juta, dibandingkan dengan total laba bersih sebesar US$87,3 juta pada tahun lalu. Total laba yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) adalah US$401,1 juta, dibandingkan dengan US$507,2 juta pada tahun sebelumnya.
“Hasil yang kami peroleh pada kuartal pertama telah memberi awal yang baik di tahun 2024, dan kami berada di jalur yang tepat untuk melaksanakan panduan setahun penuh kami,” tambahnya.
Menurut Li, mengacu pada tantangan lingkungan makro dalam beberapa tahun terakhir, melewati periode ini membuat perusahaan menjadi lebih ramping, bugar, dan cerdas.
“Kami sekarang lebih yakin akan kemampuan kami dalam menghadapi angin sakal dengan baik, dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan,” katanya.
Disebutkan Li, di bidang e-commerce, Shopee mencatatkan pertumbuhan yang kuat pada kuartal ini, dengan mencapai pesanan triwulanan, nilai barang dagangan kotor (GMV), dan pendapatan tertinggi yang pernah ada.
Menurutnya, kemampuan logistik terintegrasi yang dimiliki Shopee sebagai faktor pembeda utama dalam kualitas layanan.
“SPX Express telah menjadi salah satu operator logistik tercepat dan terluas di pasar kami saat ini, sehingga sangat meningkatkan pengalaman pelanggan kami,” ungkapnya.
Untuk layanan keuangan digital, Li mengklaim bahwa SeaMoney terus melanjutkan momentum pertumbuhan dan profitabilitasnya yang kuat hingga tahun 2024 dengan tetap menjaga manajemen risiko yang hati-hati.
Pihaknya juga telah mengantisipasi pertumbuhan lebih lanjut untuk bisnis layanan keuangan digitalnya sepanjang tahun di masa depan. “Seiring dengan pertumbuhan basis pengguna kami yang sehat, kami akan dapat menawarkan layanan keuangan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan pengguna kami di masa depan,” katanya.
Sedangkan untuk bisnis hiburan digital, Li mengatakan bahwa Garena kembali mengalami pertumbuhan positif, didorong oleh kinerja kuat Free Fire di seluruh pasar. Khusus Free Fire, di tahun ke-7, masih menjadi salah satu game mobile terbesar di dunia berdasarkan skala pengguna, dan masih sangat efektif dalam menarik pengguna baru. “Kami yakin dapat membangun Free Fire menjadi franchise yang selalu hijau,” tutup Li. (*AMBS)