Shopee Indonesia Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas UMKM

(ki-ka) Rezki Yanuar Country Brand Manager Shopee Indonesia; dua peserta program pemberdayaan Kreasi Nusantara, serta Iwet Ramadhan, Desainer dan Founder JKTCreative. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Di platform Shopee mayoritas penjual adalah dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Oleh karena itu Shopee Indonesia terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas dari UMKM melalui edukasi dan sinergi dengan pihak lain.

“Seller kami ada 850.000, untuk UMKM masih [lebih] banyak, 70%-80% UMKM atau produk lokal,” kata Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee Indonesia pada Peluncuran Batik Shopee, Selasa (27/3/2018) di Rusunawa Pulogebang, Jakarta.

Menurut dia, di platform Shopee penjual atau seller mayoritas merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan menjual produk aksesoris dan fashion. Rezki mengatakan pertumbuhan seller dari UMKM terbilang bagus, hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan kinerja Shopee yang naik hampir 100% setiap tahunnya. Bahkan Shopee memprediksi jumlah seller akan terus bertambah seiring perluasan cakupan bisnis.

“Kalau buat Shopee, kami tidak pernah set target di angka tertentu karena pasar masih berkembang. Jadi kami tidak bisa memprediksi dapat berapa, yang bisa dilakukan menjalankan program sebaik-baiknya,” ungkap Rezki.

Dia menambahkan aplikasi Shopee juga sudah diunduh 40 juta kali termasuk oleh penjual yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian, program edukasi Kampus Shopee untuk edukasi bisnis ke para pelaku usaha yang tadinya hanya menjangkau belasan kota, kini telah menjangkau 33 kota.

“Seller itu memang kalau dilihat sudah tidak terkumpul di Jawa dan Sumatera saja, tapi juga ke luar. Shopee sudah hadir di 515 kota, ini juga menumbuhkan seller bukan buyer saja,” katanya.

Menurutnya, UMKM di sektor produktif menghadapi tantangan tersendiri, mulai dari sumber daya manusia, kemampuan, serta pemasaran.

Untuk itu, sejumlah inisiatif dilakukan untuk mendorong tumbuhnya seller UMKM dengan produk lokal yang mampu berdaya saing. Dia mengatakan salah satu caranya adalah melalui program Batik Shopee dengan JKT Creative.

Adapun Batik Shopee ini merupakan program lanjutan dari Kreasi Nusantara yang merupakan program jangka panjang Shopee dalam mendorong dan memajukan UMKM dan produk lokal. Kreasi Nusantara merupakan laman khusus yang ada di platform Shopee yang menawarkan produk lokal.

“Kami berusaha agar produk yang dijual di kami itu produksi dari awal. Untuk mengatasi masalah yang ada kami bersama JKT Creative kerja sama dari hulu ke hilir, ada produksi dengan pemberdayaan ibu-ibu dan Shopee bantu di pemasarannya,” katanya.

Menurutnya, hal itu juga sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong produk lokal dan UMKM lebih berdaya saing. Dia mengatakan saat ini para pelaku dagang-el juga bersama-sama membangun ekosistem, termasuk utnuk produk lokal. “Kami sama-sama ya bangun ekosistem, edukasi ke penjual dan pembeli,” ujarnya.

Sementara itu, Iwet Ramadhan, Co-Founder JKT Creative, mengatakan melalui kerja sama dengan Shopee, JKT Creative yang menjual produk oleh-oleh khas Jakarta yang bisa dipakai (wearable) ini ingin memberdayakan ibu-ibu yang tinggal di rusunawa.

“Di Pulogebang ini ada 30 ibu-ibu yang diajarkan membatik lewat program Batik Shopee. Nantinya kalau sudah bisa memproduksi, hasilnya bisa dijual di laman Kreasi Nusantara Shopee. Hasilnya bisa bantu ekonomi keluarga,” jelasnya.

Dia berharap nantinya setelah diberikan pelatihan maka akan menghadirkan pengrajin yang handal, bahkan bukan tidak mungkin menjadi sentra produksi batik di Jakarta.”Jadi tidak perlu ke daerah, di Jakarta ada, nanti desainer yang butuh batik bisa cari ke sini. Harapannya seperti itu,” ujarnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version