Shopee Jadi Brand Populer Bagi Wanita

Syahrini menjadi Brand Ambassador Shopee Indonesia. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Kehadiran e-commerce selaku platform belanja online, memiliki benefit dan pengalaman transaksi berbeda dibanding membeli langsung di gerai atau offline. Termasuk juga pengaruh kepada behaviour atau perilaku berbelanja di platform online tersebut.

Dari riset Markplus, Shopee menjadi top of mind dengan prosentase 56% untuk brand yang populer dikalangan wanita.

Rhesa Dwi Prabowo, Head of communication, Hi-Tech and Media Industry MarkPlus, Inc. menyebutkan tema utama kali ini adalah untuk melihat seberapa jauh e-commerce memberdayakan segmen perempuan.

“Riset kami juga melihat bagaimana e-commerce bisa memberdayakan perempuan baik dari sisi konsumen maupun penjual. Apa yang mendorong para perempuan bertransaksi di e-commerce hingga seperti apa e-commerce bisa mempermudah hidup mereka,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (5/4/2019) di Jakarta.

Menurut Rhesa, dari sisi konsumen mayoritas menyatakan e-commerce mempermudah kegiatan belanja karena bisa dilakukan di mana saja. Hal ini tentu menarik, karena bukan faktor harga terjangkau yang menjadi pertimbangan utama berbelanja online.

Dari sisi penjual, alasan utama membuka bisnis melalui e-commerce karena keinginan kuat memiliki penghasilan sendiri, selain kebebasan untuk berkarya. Untuk brand e-commerce yang dipilih berjualan, Shopee menjadi pilihan utama.

“Shopee menjadi top of mind brand e-commerce bagi para perempuan dengan persentase 56%. Baru diikuti Tokopedia dan Lazada yang terpaut cukup jauh, yaitu sebesar 16,3% dan 11,8%,” jelasnya.

Rhesa melanjutkan dari sisi segmen, walaupun tersedia e-commerce khusus fashion, Shopee masih menjadi favorit prosentase 50,2%, yang kemudian diikuti oleh Zalora 9,5% dan Lazada 8,8%.

Riset ini dilakukan dengan sampel sekitar 1.200 meliputi wilayah Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, sampai Bali. Rentang usia yang diambil mulai dari 18 tahun sampai 55 tahun, yang mana mayoritas umur berkisar 24 sampai 29 tahun dengan mata pencaharian sebagai karyawan swasta. Dari waktunya, riset dilakukan pada bulan Februari 2019.

STEVY WIDIA

Exit mobile version