youngster.id - Special Olympics Indonesia (SOIna) bekerja sama dengan HSBC menggelar program Unified Sport. Program ini ditujukan bagi para atlet Disabilitas Intelektual, keluarga para atlet dan para pelatihnya. Target yang ingin dicapai dari kerja sama ini adalah Special Olympics Global Vision 2016-2020.
“Program yang diselenggarakan oleh SOIna bersama dengan HSBC ini selaras dengan visi-misi kami yaitu memberikan kesempatan bagi warga Penyandang Disabilitas Intelektual untuk menjadi individu yang berguna dan produktif, serta dapat diterima dan dihargai sebagai bagian dari masyarakat melalui olahraga,” kata Iskandar Z Adisaputra, Sekjen SOIna, Rabu (25/1/2017) di Jakarta.
Menurut Iskandar, Program yang dirancang selama 3 tahun ini mencakup dukungan pelatihan dan kompetisi olahraga, kesehatan, pendidikan, pelatihan, sosialisasi hingga advokasi. “Semua itu ditujukan untuk pemberdayaan serta penyiapan masa depan yang lebih baik, mandiri serta produktif bagi para atlet Penyandang Disabilitas Intelektual,” tambah Iskandar.
Target yang ingin dicapai dari kerja sama ini adalah Special Olympics Global Vision 2016-2020. Untuk itu telah disiapkan system pembinaan dan proses pemilihan atlet yang diseleksi untuk mengikuti 12 cabang olahraga (7 cabor lama dan 5 cabor baru) dengan jumlah kontingen Indonesia yang lebih besar untuk menghadapi SOWSG (Special Olympics World Summer Games) 2019.
Nuni Sutyoko SVP & Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, mengatakan pendekatan yang diterapkan melalui program ini juga dipandang sesuai dengan komitmen HSBC dalam menjunjung tinggi keseteraaan serta inklusivitas.
“Program yang kami gelar bersama SOIna menghadirkan pendekatan menyeluruh, menyentuh aspek jasmani dan mental para atlet serta lingkungan terdekatnya, yaitu orang tua dan para pelatih. Melalui pendekatan yang komprehensif, kami berharap para atlet Penyandang Disabilitas Intelektual mampu mengoptimalkan kapasitasnya di tengah keterbatasan. Sehingga mereka tidak saja mampu mencapai prestasi membanggakan sebagai atlet, mereka juga bisa menunjukkan kapasitasnya sebagai individu yang mampu bersosialisasi, melakukan produktivitas dan dipersepsikan setara dengan anggota masyarakat lain,” papar Nuni.
Menurut dia, guna menjaga tingkat kesehatan para atlet Penyandang Disabilitas Intelektual, SOIna dan HSBC melibatkan para orang tua dan pelatih dalam program ini. Kepada para orang-tua, SOIna dan HSBC memberikan program yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman kesehatan, seperti sanitasi, cara-cara bijak untuk memberikan perawatan serta nasihat seputar kesehatan kepada anak, nutrisi, serta gaya hidup sehat yang sesuai dengan kebutuhan individu atlet.
Selain itu disediakan juga Family Health Forums atau forum bertukar informasi tentang kesehatan, referensi-referensi penting, dan berbagi dukungan antar sesama orang-tua dari anak-anak Penyandang Disabilitas Intelektual.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post