youngster.id - Mal telah sejak lama menjadi salah satu tempat rekreasi di Indonesia yang pertumbuhannya terbilang pesat. Pada tahun 2021 saja, setidaknya ada 6 mal baru di Jabodetabek. Dengan masuknya kita pada situasi hybrid dan diterapkannya berbagai protokol kesehatan, menjadi penting bagi mal untuk menemukan cara-cara baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan usaha.
Melihat kebutuhan ini, PT Spotgue Aplikasi Pratama pun memanfaatkan keahliannya di bidang teknologi untuk mendukung perkembangan industri ritel, dengan membangun aplikasi Spotgue. Aplikasi yang bekerja di atas Microsoft Azure ini didesain untuk memperkaya pengalaman pengunjung mal, mempermudah manajemen untuk mengelola gedung, serta membantu tenant untuk menarik pengunjung dan melakukan promosi.
Founder & CEO PT Spotgue Aplikasi Pratama Gerry Hasang mengatakan, di tengah masa pandemi, Spotgue juga semakin memudahkan pengguna untuk menentukan ke mana dan apa yang ingin mereka dapatkan di mal. Hal ini pun mengakomodasi kekuatiran pelanggan untuk tidak berada di tempat umum dalam waktu yang terlalu panjang pada saat pandemi.
“Sekarang kita melihat bahwa lanskap online dan offline semakin beririsan. Internet telah memungkinkan peritel untuk terhubung dengan pelanggan melalui cara baru, dan toko fisik bukan lagi satu-satunya cara mereka menjangkau konsumen. Dengan menggabungkan pengalaman online dan offline, pelanggan dilayani dengan lebih banyak opsi yang tak terbayangkan sebelumnya,” ungkap Gerry dalam keterangannya, Rabu (9/3/2022).
Berbekalkan user journey pengunjung saat ke mal, Spotgue menawarkan rangkaian fitur yang bersifat end-to-end. Beberapa di antaranya, pencarian dan penyimpanan lokasi parkir dan fitur personal assistant yang memberi rekomendasi toko, makanan, kado, hingga produk lain secara terpersonalisasi, melalui chatting yang pengunjung lakukan dengan Ask Alice.
Selain itu, ada Fasilitas reservasi meja di restoran hingga akses ke promo paling baru dari masing-masing tenant.
“Tidak hanya menciptakan pengalaman belanja yang memudahkan bagi pengunjung, Spotgue juga menjadi sarana baru bagi pengelola gedung dan pemilik toko untuk melakukan kegiatan pemasaran, meningkatkan volume pengunjung, serta menciptakan engagement dan loyalitas pengunjung dalam jangka panjang. Pengimplementasiannya pun terbilang mudah karena dilakukan melalui aplikasi Spotgue versi pengelola gedung dan tenant,” lanjut Gerry.
Waktu set up pun sangatlah cepat. Jika seluruh konten dan gambar sudah tersedia, maka halaman utama mal sudah dapat ter-setup di Spotgue dalam 1-2 hari kerja. “Yang biasanya memakan waktu lebih panjang adalah menyiapkan denah parkir dan pemetaan titik-titik parkir kendaraan di setiap lantai, serta menyiapkan para tenant karena setiap tenant perlu meng-update etalase digitalnya masing-masing. Bagi tenant dengan sumber daya terbatas, Spotgue menyediakan layanan tambahan seperti bantuan foto produk serta copywriting. Pelatihan juga diberikan untuk memastikan tenant dapat memaksimalkan fitur-fitur Spotgue,” tambah Gerry.
Saat ini, tiga mal sudah menawarkan pengalaman ngemal 4.0 ini, yaitu Mall Artha Gading, Living World Alam Sutera, dan Pacific Place.
Adapun untuk membangun aplikasi ini, Spotgue memanfaatkan teknologi komputasi awan Microsoft Azure. Spotgue sendiri merupakan salah satu alumni Microsoft for Startups.
“Bersama Microsoft, kami berharap untuk memperluas layanan kami di masa depan dan menjangkau lebih banyak ruang publik di luar pusat perbelanjaan, seperti museum, bandara, gedung perkantoran, hingga tempat-tempat rekreasi di mana kebutuhan akan solusi Spotgue juga dibutuhkan di sana. Fitur-fitur yang kini tersedia di Spotgue dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan masing-masing tempat, dan kami tak sabar untuk melihat bagaimana Spotgue diimplementasikan di lebih banyak tempat di masa depan,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post