youngster.id - Startup teknologi imersif Aruvana, bersama PT Medika Brain Sejahtera, secara resmi meluncurkan Vinera, teknologi Virtual Reality (VR) untuk membantu pemulihan pasien stroke. Vinera merupakan solusi baru di dunia kesehatan stroke dengan dukungan pentahelix.
Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI Setiaji mengatakan, Vinera merupakan produk yang sangat inovatif di era digitalisasi yang saat ini sedang berkembang sangat pesat khususnya di bidang kesehatan.
“Inovasi ini diharapkan dapat mendorong inisiasi lain untuk mengikuti langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Vinera sehingga dapat memberikan solusi yang sangat baik sekali khususnya di bidang kesehatan stroke,” ujar Setiaji, dikutip Senin (16/10/2023).
Stroke menjadi penyebab kematian dan kecacatan nomor 1 di Indonesia sejak tahun 2013 dan menjadi penyakit terbanyak dengan jumlah penderita mencapai angka kurang lebih 2,9 juta pasien di Indonesia, dengan tingkat prevalensi yang mencapai angka 10,9%.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (PERDOSNI) Dodik Tugasworo P. berharap Vinera dapat digunakan secara masif oleh kolega dokter saraf di Indonesia, sehingga data neurorestorasi objektif dapat terkumpul dan terintegrasi dengan sistem rekam medis rumah sakit, yang nantinya dapat diolah menjadi insight dan riset berkelanjutan untuk meningkatkan layanan neurologi di Indonesia, tentunya dengan kolaborasi erat bersama pihak akademisi.
“Kami optimis Vinera dapat menjadi sumbangsih dan kebanggaan kita kepada dunia dalam upaya menyembuhkan penyakit stroke secara global,” kata Dodik.
CEO PT Aruvana Virtual Semesta Indra Haryadi mengatakan, dengan memanfaatkan teknologi VR, Vinera membawa inovasi dan gamifikasi ke dalam dunia terapi pasca stroke, dengan tujuan agar pasien bisa pulih lebih cepat dan lebih baik.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua stakeholders dan kolaborasi pentahelix pada peluncuran Vinera ini. Produk ini hadir untuk merevolusi rehabilitasi pasca stroke, memberikan solusi holistik bagi pasien stroke untuk melewati pemulihan mereka,” kata Indra.
Dilengkapi dengan sistem gamifikasi, Vinera memungkinkan pasien untuk secara mandiri melakukan latihan terapi dengan lebih menyenangkan tanpa memerlukan bantuan profesional. Modul pelatihan dirancang secara komprehensif yang terdiri dari tugas dan permainan untuk meningkatkan fungsi motorik pasien dan akan dipantau secara rutin oleh para terapis dari jarak jauh.
Dengan memanfaatkan teknologi VR, terapi pasien dapat dilakukan dengan intensitas yang lebih tinggi dan efektif dibandingkan dengan metode konvensional.
Medical Advisor Vinera dr. Hendry menambahkan, Vinera membuka peluang bagi penderita penyakit neurologi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan terapi mandiri revolusioner.
Menurutnya, inovasi ini juga menjadi potensi berharga bagi dokter spesialis neurologi untuk membantu memulihkan defisit neurologis pada pasien.
“Dengan dukungan dan kolaborasi dari rekan-rekan dokter neurologi di seluruh Indonesia, kami berharap Vinera dapat menjadi solusi yang efektif untuk mempercepat proses pemulihan pasca stroke. Bersama-sama, kita dapat membawa perubahan positif dalam dunia kesehatan,” kata Hendry.
Sebelumnya, Vinera telah berhasil menjadi salah satu dari sepuluh karya inovasi terpilih di program Health Innovation Sprint Accelerator 2023. Program ini merupakan program inkubasi yang bertujuan untuk mendukung pengembangan inovasi digital di bidang kesehatan, khususnya di bidang teknologi kesehatan dan bioteknologi. Tahun ini, sebanyak 146 inovator berpartisipasi dalam program tersebut dengan menampilkan solusi teknologi mutakhirnya.
Startup asal Jogyakarta ini juga telah memamerkan produk inovatif berbasis VR melalui perhelatan bergengsi yang dikunjungi ratusan ribu pengunjung dari seluruh dunia dan selalu meningkat setiap tahunnya, South by Southwest (SXSW) 2023 di Austin, Texas, Amerika Serikat yang digelar pada 10-19 Maret lalu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post