Selasa, 28 Juni 2022
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Startup Dagangan Bantu Ibu Rumah Tangga di Desa Kelola Usahanya Melalui Aplikasi

12 Maret 2022
in Headline
Reading Time: 2 mins read
Startup Dagangan

Startup Dagangan Bantu Ibu Rumah Tangga di Desa Kelola Usahanya Melalui Aplikasi (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Indonesia memiliki lebih dari 65 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan lebih dari 60%-nya dikelola oleh perempuan. Namun, berbagai kendala dihadapi oleh perempuan, terutama para ibu rumah tangga yang merupakan mayoritas pelaku wirausaha. Mulai dari ketersediaan modal, jaringan, hingga kendala berupa terbatasnya waktu untuk mengembangkan usaha karena mengutamakan urusan rumah tangga.

Kini, berbagai kendala yang dialami para ibu rumah tangga pelaku usaha sudah bisa diatasi dengan memanfaatkan aplikasi Dagangan. Melalui aplikasi ini para ibu rumah tangga, khususnya pelaku wirausaha, dapat menghemat waktu yang dibutuhkan untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan, seperti sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Muntayah (41) dan Yuliati (39) adalah dua orang ibu rumah tangga yang berwirausaha dengan membuka warung kelontong. Seperti perempuan wirausaha lainnya, mereka mengalami kendala yang membuat perkembangan usaha tersendat. Apalagi keduanya tinggal di daerah yang jauh dari kota besar. Mereka kemudian menggunakan aplikasi Dagangan untuk membantu mengatasi kendala dalam usahanya.

Baca juga :   Platform Social Commerce Grupin Raih Pendanaan Rp 42 Miliar

Muntayah adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki usaha warung di Desa Krincing, Dusun Tawang, Kabupaten Magelang. Sebagai seorang istri dan ibu dari tiga orang anak yang masih kecil, keterbatasan waktu adalah salah satu tantangan terbesar dalam mengelola usahanya.

Momen berbelanja ke pasar untuk membeli barang-barang yang akan dijual di warungnya menjadi sangat merepotkan bagi Muntayah. Selain karena harus membawa serta sang anak, ia juga harus menutup warung saat pergi berbelanja karena tidak ada yang menjaga.

Karena itulah, ketika ia diperkenalkan dengan aplikasi Dagangan di akhir 2019, Muntayah langsung tertarik. Alasan utamanya adalah ia tak perlu lagi pergi ke pasar untuk berbelanja berbagai barang untuk dijual di warungnya. Cukup membelinya lewat aplikasi Dagangan, barang belanjaan akan diantar keesokan harinya tanpa tambahan ongkos kirim.

Selain itu, saat dibandingkan, ternyata harga-harga barang yang ditawarkan di aplikasi Dagangan banyak yang lebih murah dibandingkan harga di pasar. “Sekarang berbelanja untuk isi warung jadi lebih mudah dan murah. Saya juga bisa berbelanja tanpa meninggalkan rumah dan menutup warung,” ungkapnya.

Baca juga :   Startup Social Commerce BukaPO Raih Pendanaan Baru, Valuasi Hampir Rp72 Miliar

Senada dengan Muntayah, Yuliati juga merasa usahanya menjadi lebih lancar dan mudah sejak menggunakan aplikasi Dagangan. Tak hanya itu, omzet penjualannya pun meningkat karena semakin banyak barang yang bisa dijual di warungnya dengan harga yang lebih murah.

“Warga sekitar sini jadi banyak yang berbelanja di warung saya karena harganya lebih murah,” ungkap perempuan asal Desa Tempelsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman ini.

Yuliati pertama kali mengenal aplikasi Dagangan dari media sosial. Ia awalnya tertarik karena aplikasi ini sangat memudahkan karena ia tidak perlu repot berbelanja ke pasar dan harga barang-barang yang ditawarkan pun cenderung lebih murah. Selain itu, ia mendapatkan banyak keuntungan lain seperti reward points karena merupakan pengguna aktif.

Saat ini Yuliati sudah menggunakan aplikasi Dagangan selama 1,5 tahun. Sebelumnya, usaha warungnya sempat tersendat karena beberapa aplikasi marketplace yang ia gunakan tidak memberi hasil yang diharapkan. Sampai akhirnya ia menggunakan aplikasi Dagangan, usahanya mulai berkembang.

Baca juga :   Yunita Anggrareni : Sukses Berkat Berani Mencoba Dunia IT

“Dulu saya hanya punya modal 1,5 juta rupiah untuk membeli barang-barang isi warung. Sekarang omzet saya meningkat hingga 44 juta rupiah,” jelas Yuliati.

Muntayah dan Yuliati merupakan contoh sukses dua orang ibu rumah tangga pelaku wirausaha yang jeli melihat perkembangan teknologi untuk memajukan usahanya. Siapapun bisa mengikuti jejak keduanya dalam menggunakan aplikasi Dagangan untuk mengatasi kendala dan mendukung pengembangan usaha sehingga dapat meraih kesuksesan.

Hingga saat ini, Dagangan telah melayani lebih dari 100.000 transaksi dan menjangkau lebih dari 8.000 desa di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Ke depannya, Dagangan akan terus memperluas cakupan operasionalnya, baik di Jawa maupun luar pulau, sehingga lebih banyak lagi penduduk rural di Indonesia yang dapat menikmati layanannya,” ucapa Ryan Manafe, CEO dan Co-founder Dagangan.

 

FAHRUL ANWAR

Tags: ibu rumah tangga pelau usahasocial commercestartup Dagangan
Previous Post

Inisiasi Hutan Binaan Berbasis Digital, Telkom Bantu Restorasi dan Konservasi Hutan Berbasis Geogprahic Information System di Titik Lokasi Lahan Kritis Indonesia

Next Post

Dorong Akselerasi Digital UMKM, Startup Lummo Hadirkan Lummo Semesta di Jawa Tengah dan Yogyakarta

Related Posts

Sanjung Sari Pursie
Creativepreneur

Sanjung Sari Pursie : Dari Hobi Jadi Bisnis Berkelanjutan

28 Juni 2022
0
Fresh Factory
Headline

Startup Fresh Factory Dapat Pendanaan Awal US$4,5 Juta

28 Juni 2022
0
Deliveree Raih Pendanaan Seri A
Headline

Deliveree Raih Pendanaan Seri C, Akan Tingkatkan Penetrasi Pasar Asia Tenggara

28 Juni 2022
0
Load More
Next Post
Startup Lummo

Dorong Akselerasi Digital UMKM, Startup Lummo Hadirkan Lummo Semesta di Jawa Tengah dan Yogyakarta

stress management

Merasa Burn Out? Lakukan Empat Langkah Ini untuk Jaga Kesehatan Otak!

Avariksaga

Kolaborasi Avarik Saga dan TokoVerse Kembangkan Ekosistem Game Berbasis Blockchain

Discussion about this post

Berita Terbaru

GoRide

Kominfo Minta 2.569 PSE Lingkup Privat Daftar Ulang

28 Juni 2022
0
Sanjung Sari Pursie

Sanjung Sari Pursie : Dari Hobi Jadi Bisnis Berkelanjutan

28 Juni 2022
0
Warung Pintar

Warung Pintar Digitalisasi Sistem Distribusi Sasa Inti, Penjualan pun Naik Pesat

28 Juni 2022
0
Telkom sumbang komputer

Telkom Sumbang Perangkat Komputer dukung Digitalisasi Pendidikan SLBN Pangkalpinang

28 Juni 2022
0
Fresh Factory

Startup Fresh Factory Dapat Pendanaan Awal US$4,5 Juta

28 Juni 2022
0
Java in Paris

Produk UMKM Indonesia Jadi Sorotan Warga Paris Saat Tampil di Le BHV Marais

28 Juni 2022
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version