youngster.id - Untuk mendukung keberlanjutan dan ketahanan sistem pangan global hadir program Grow Impact Accelerator. Program ini telah memilih 10 startup dari sesluruh dunia untuk mengikuti rangkaian pelatihan dan pendanaan. Salah satu peserta yang berhasil lolos adalah startup bioteknologi asal Bandung, Mycotech Lab.
Selain memperoleh dana segar US$100 ribu atau sekitar Rp1,43 miliar dari program itu, para pendiri startup juga berkesempatan mengikuti rangkaian pelatihan serta akses pendanaan lanjutan dari Agfunder yang menjadi mitra modal ventura Grow Impact Accelerator.
Mycotech Lab merupakan startup yang dikembangkan oleh para alumni ITB. Startup ini didirikan oleh Adi Reza Nugroho (CEO), Ronaldiaz Hartantyo (Chief Innovation Officer), Robby Zidna Ilman (COO), Arkha Bentangan (CTO) dan Annisa Wibi Ismarlanti (CFO).
Awalnya mereka muncul dari usaha Growbox (2012), yaitu solusi media tanam dari jamur. Kemudian berkembang menjadi inovasi material komposit dan kulit ramah lingkungan seperti saat ini. Bisnis yang menjadi fokus akselerator ini meliputi isu kesehatan publik, pengembangan manajemen tanah, penyerapan karbon, bahan komposit berkelanjutan, pengemasan, akuakultur, konservasi laut, serta fungsi bahan baku pangan.
Grow Impact Accelerator mengkurasi 360 pendaftar yang berasal dari 78 negara. Berikut daftar 10 startup angkatan ketiga Grow Impact Accelerator:
- Mycotech Lab (Indonesia), menawarkan desain dan produksi barang-barang berbasis miselium, seperti kulit bebas hewani (animal-free), serta material dari limbah pertanian, seperti jagung, kelapa sawit, dan lainnya.
- 3Bee (Italia), startup manajemen sistem peternakan berbasis cloud untuk peternak lebah yang menghubungkannya dengan pasar, mendorong transparansi, dan melacak produksi madu secara global.
- Decomer Technology (Estonia), menghadirkan solusi kemasan food grade fungsional, alami, dan berbasis nabati untuk produsen makanan dan FMCG.
- Lyro Robotics (Australia), solusi robotika next-generation untuk pengemasan makanan yang bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan meningkatkan nilai efisiensi produksi.
- Nubocha (Amerika Serikat), merek kudapan gelato artisan bebas laktosa, bebas gula, dan ramah ketogenik.
- Phagos (Prancis), mengatasi kenaikan pandemi resistensi terhadap antibiotik lewat solusi baketriofag pada seafood dan ternak secara efisien.
- Tepbac (Vietnam), bertujuan untuk meningkatkan industri budi daya perikanan di Vietnam dengan serangkaian solusi software dan hardware yang komprehensif.
- Veggie Victory (Nigeria), menawarkan alternatif protein harga terjangkau yang disesuaikan dengan selera lokal serta bertujuan meningkatkan konsumsi protein di Afrika.
- X-centric Sciences (Amerika Serikat), penyedia sistem instrumentasi untuk analisis karbon tanah yang memungkinkan perolehan data karbon geokimia bertingkat secara vertikal dan efisien.
- Yeap Proteins (Israel), menawarkan alternatif protein berbasis ragi yang dapat digunakan sebagai bahan fungsional, bahan pengembang, atau bubuk protein konsentrat.
STEVY WIDIA
Discussion about this post