youngster.id - Pemerintah dalam beberapa tahun belakangan memang gencar mendorong optimalisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap proyek strategis yang didanai oleh negara dan pada produksi manufaktur di Indonesia. Upaya ini bertujuan untuk memacu produktivitas dan daya saing industri nasional di tengah perdagangan dunia.
Hal itu kemudian dibuktikan Nodeflux, perusahaan software Artificial Intelligence (AI) dari Indonesia ini berhasil lulus sertifikasi TKDN untuk produk AI, dengan nilai hingga 99,04%.
“Tentunya kami amat senang dan bangga. Sertifikat TKDN ini melengkapi performa Vision AIre dari Nodeflux yang sebelumnya juga sebagai perusahaan AI dari Indonesia yang pertama lulus tes NIST (National Institute of Standard and Technology) dari Amerika Serikat sebagai vendor pengenalan wajah,” kata Meidy Fitranto, CEO (Chief Executive Officer) Nodeflux dalam keterangan pers, Selasa (22/8/2022).
Meidy juga mengungkapkan kebanggaan bahwa untuk teknologi AI yang masih didominasi oleh perusahaan asing dengan kandungan software impor. “Nodeflux hadir dengan kandungan software asli Indonesia tapi berkualitas global sehingga mampu bersaing dengan perusahaan AI dari negara lain,” ujarnya.
Nodeflux juga masuk ke e-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dari pemerintah. Bahkan, VisionAIre sebagai salah satu produk dari Nodeflux telah membantu Pemprov DKI dan Provinsi Jawa Timur dengan konsep Smart City.
“Dalam konsep Smart City, VisionAIre memiliki beberapa solusi untuk memudahkan pengawasan pemerintah terkait hal-hal seperti pengenalan wajah, deteksi ketinggian air, parkir kendaraan dan pemantauan lalu lintas jalan. Saat ini, Pemprov DKI telah menggunakan Water Detection VisionAIre dari Nodeflux sebanyak 278 titik sedangkan Provinsi Jawa Timur juga sudah menerapkan teknologi AI di perkotaan sebanyak 11 titik,” jelas Meidy.
Chief Business Officer (CBO) Ivan Tigana menambahkan bahwa VisionAIre juga saat ini telah digunakan beberapa instansi di Indonesia. “Dari lima lembaga hukum di Indonesia, empat di antaranya sudah mengadopsi VisionAIre untuk membantu operasi mereka,” ujarnya.
Ivan juga mengatakan, Nodeflux telah membantu beberapa BUMN seperti Pertamina yang menggunakan teknologi AI di health, safety, and environment (HSE) sehingga bisa memonitoring karyawan yang tidak disiplin menggunakan atribut. “Kami juga membantu Jasamarga dengan memberikan layanan road traffic monitoring sehingga perusahaan mengetahui titik-titik kemacetan,” katanya.
Menurut Ivan penggunaan VisionAIre membantu proses pelayanan jauh lebih baik dalam proses monitoring sehingga kinerja pemkot atau pemda menjadi lebih efisien dan efektif. “Apa yang terjadi sekarang dengan teknologi AI akan terus berkembang dari waktu ke waktu dan siapa yang bisa memanfaatkannya pasti akan menguasai bisnis,” tutur Ivan.
Karena kualitas produk Nodeflux sudah sesuai standar global, Ivan mengungkapkan Nodeflux berencana ekspansi ke luar negeri. “Pasar luar negeri memiliki demand yang cukup menjanjikan. Jadi sebelum melakukan ekspansi tersebut, kami sekarang gencar memperluas partner dan menciptakan produk-produk AI terbaru sesuai kondisi yang dibutuhkan,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post