Startup Stilt Studios Peroleh Pendanaan Sebesar US$10 Juta, untuk Bidik Pasar Global

Stilt Studios

Stilt Studios’s Mayang Pohan (Chief of Staff), Florian Holm (Founder and CEO), Christian Hymer (Lead investor) (Foto: Istimewa)

youngster.id - Startup produsen rumah modular ramah lingkungan yang berbasis di Bali, Indonesia, Stilt Studios, mengumumkan penutupan putaran pendanaan (hutang dan ekuitas) sebesar US$10 juta atau sekitar Rp158 miliar dari investor, termasuk Christian Hymer, mantan pemilik Hymer, pemimpin pasar rumah motor di Jerman.

Florian Holm, Founder & CEO Stilt Studios mengatakan, pihaknya akan menggunakan modal tersebut untuk ekspansi internasional, berinvestasi pada platform, Artificial Intelligence (AI), dan kemampuan rumah pintar, serta mengembangkan proyek perumahan skala penuh pertamanya.

“Ekspansi di Australia sedang berlangsung, dengan pembangunan pertama dimulai akhir tahun ini. Berbagai proyek lain di luar negeri juga sedang dalam tahap perencanaan,” kata Holm, seperti dilansir e27.co, Kamis (19/10/2023).

Menurut Holm, sebagian besar dari hampir 1.000 permintaan yang sedang berlangsung di Stilt Studio berasal dari Eropa, Australia, dan Amerika Serikat, selain dari Indonesia.

Didirikan pada tahun 2019 oleh pengusaha serial asal Jerman, Florian Holm, Stilt Studios memungkinkan untuk mengkonfigurasi berbagai kabin, studio, dan rumah keluarga bertingkat dari komponen-komponen standar. Hal ini dapat disamakan dengan menyusun batu bata Lego. Kayu jati dan kayu bengkirai berkualitas tinggi digunakan sebagai bahan bangunan utama.

Rumah-rumah ini memiliki jejak karbon yang tertanam (total emisi karbon dari bahan dan proses pembangunan) – setidaknya 50% lebih kecil dari bangunan konvensional yang sebanding. Karena desain yang ditinggikan, penyegelan tanah berkurang setidaknya 90%.

Hal ini juga secara signifikan mengurangi gangguan kebisingan. “Hanya pondasi yang merupakan bagian yang berisik dari proses pembangunan kami,” klaim Holm.

Rumah-rumah modular ini ideal untuk pengembang resor atau pengembang bangunan tempat tinggal. Jenis aplikasi lain juga dimungkinkan, misalnya, ruang komersial.

Hingga saat ini, Stilt Studios telah membangun lebih dari 50 rumah, 80% di antaranya diselesaikan dalam 12 bulan terakhir. Proyek terbesarnya adalah Family Village Canggu, sebuah pengembangan perumahan yang terdiri dari 25 vila keluarga.

Diklaim Holm, Stilt Studios telah menghasilkan keuntungan sejak tahun 2022. Tujuan selanjutnya adalah meningkatkan platform yang berhadapan langsung dengan pelanggan, yang mencakup penyematan AI ke dalam pengalaman pelanggan.

“Panduan yang dihasilkan AI, yang memungkinkan Anda mengonfigurasi dan menjelajahi rumah atau resor impian Anda secara virtual adalah skenario yang realistis dalam waktu dekat. Dan kami memiliki platform terukur di belakangnya untuk membangun desain ini,” ucap Holm.

Menurutnya, menghadirkan AI ke dalam proses desain dan menggabungkannya dengan produksi modular yang efisien akan membuat rumah berkualitas tinggi menjadi lebih terjangkau.

“Saya benar-benar percaya bahwa beberapa dekade dari sekarang, kita akan melihat kembali pasar bangunan saat ini seperti yang kita lakukan saat ini di industri mobil pada awal abad ke-20,” tutup Holm. (*AMBS)

 

Exit mobile version