youngster.id - Di masa pandemi Covid-19 yang penuh dengan tantangan termasuk dalam hal ketahanan pangan. Untuk itu startup agrirech TaniHub Group, berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan ekosistem dari hulu ke hilir. Harapannya dapat memenuhi permintaan masyarakat atas pangan yang berkualitas.
Ritchie Goenawan, Chief Marketing Officer TaniHub Group dan Head of TaniHub, mengatakan, ketangguhan atau resilience pada masa yang penuh tantangan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. TaniHub Group.
“TaniHub tidak hanya siap menghadapi tantangan, tetapi juga terus mencari berbagai peluang yang dapat mengakselerasi upaya peningkatan value chain pertanian Indonesia. Sebagai sebuah perusahaan, kami merasakan sekali pentingnya resilience, begitu pula halnya dengan mitra dan konsumen kami dari hulu sampai hilir. Pandemi seperti mengingatkan peran kami untuk Indonesia,” ungkap Ritchie Goenawan dalam siaran pers nya Jumat (30/7/2021).
Dia mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang telah berlangsung di Indonesia sejak Maret 2020 memicu tren pergeseran yang signifikan dalam kebiasaan berbelanja masyarakat, yaitu dari tradisional menuju digital. Hal ini telah dibuktikan dengan peningkatan transaksi harian di platform e-commerce TaniHub yang saat ini mendekati tiga kali lipat sejak awal Juli, ketika pemerintah dikabarkan menyiapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang kemudian saat ini telah berubah menjadi PPKM Level 4.
“Sebab, jika kami tidak bisa memberikan layanan, proses dan eksekusi seoptimal mungkin, tentu akan memberikan dampak yang kurang baik. Tidak hanya bagi kami sendiri, tapi juga bagi semua stakeholders,” ujarnya.
Pemenuhan kebutuhan dasar pun dilakukan oleh masyarakat secara daring. Sayur, buah, telur, hingga daging ayam menjadi primadona di e-commerce TaniHub, bahkan sebelum adanya pandemi. Yang membedakan adalah peningkatan gramasi pembelian komoditas pangan ini oleh konsumen ketika pandemi melanda Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa TaniHub telah menjadi pilihan yang dapat diandalkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
“Dengan mobilitas yang terbatas saat pandemi dan semakin banyak orang yang ingin melindungi dirinya dari ancaman virus, kami melihat masyarakat mulai terbuka untuk
mencoba berbelanja bahan pangan secara daring. Kami memang merasakan lonjakan order, tapi yang juga penting adalah semakin banyak orang mencoba berbelanja online untuk pertama kalinya,” kata Ritchie.
Dia menambahkan untuk menghadapi lonjakan permintaan, bahwa TaniHub Group terus berkomitmen dalam melayani konsumen dengan lebih baik dan cepat. Perusahaan memastikan ketangguhan ekosistemnya dengan secepat mungkin beradaptasi dan memperkuat koordinasi dari hulu ke hilir.
“Dengan upaya tersebut, perusahaan dapat terus menjaga service level-nya agar konsumen tetap setia mendukung petani Indonesia dengan berbelanja melalui aplikasi maupun online store TaniHub,” tambahnya.
Di sisi hulu, perusahaan tidak berhenti memperkuat sistem supply-demand forecasting yang terus dibangun untuk membantu petani dalam kultivasi tanaman pangan mereka, sehingga pasokan dapat selalu cukup memenuhi permintaan, baik di saat normal maupun ketika terjadi lonjakan. Sedangkan di sisi hilir, perusahaan terus berkreasi melalui berbagai program untuk memenuhi permintaan konsumen, baik yang umum maupun spesifik. Sebagai contoh, TaniHub telah mengeluarkan paket bundling bertajuk Banses (Bantuan Sesama) yang mencakup berbagai jenis produk segar dan sembako untuk memudahkan konsumen yang ingin memberikan bantuan bagi orang lain.
“TaniHub Group selalu dengan senang hati berkolaborasi dengan berbagai pihak yang bersedia menyalurkan dana, effort, dan waktu dalam rangka memastikan keterjagaan pasokan bahan pangan di masyarakat, terlebih pada masa pandemi saat ini,” pungkas Ritchie.
FAHRUL ANWAR