Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

Tantangan dan Masa Depan Indonesia Dalam Era Industri 4.0

7 Juli 2019
in Analyze, Headline
Reading Time: 4 mins read
Tantangan dan Masa Depan Indonesia Dalam Era Industri 4.0

Tantangan dan masa depan revolusi industri 4.0 di Indonesia (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Industri 4.0 adalah pedang bermata dua, hadir didukung dengan sistem nirkabel hingga proses dan komunikasi yang lebih cepat, sekaligus diiringi konsekuensi seperti serangan siber yang merugikan. Seperti apa tantangan dan masa depan Indonesia dalam era otomatisasi ini?

Sektor manufaktur bukan lagi hal yang asing di antara seluruh mekanisme yang menggunakan peran teknologi. Terlihat dari beberapa transformasi revolusi yang telah dilalui mulai dari kehadiran mesin uap, listrik hingga komputerisasi, teknologi dalam industri kini telah membuat perkembangan di dunia lebih canggih dan efisien.

Kini, dunia sedang bertransformasi memasuki “Revolusi Industri Keempat” atau “Industri 4.0”, sebagai era otomatisasi dan interkonektivitas saat ini sedang menuju puncaknya.

Apakah itu Industri 4.0?

Industri 4.0 adalah tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-physical, Internet of Things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif. Era ini pada dasarnya telah diperkenalkan di Jerman sejak 2011. Beberapa teknologi utama yang mendukung implementasi Industri 4.0 adalah Intelegensi Buatan, Human Machine Interface, IoT, robot, dan juga teknologi 3D.

Tantangan yang sekaligus menjadi pertanyaan adalah, dapatkah kita menyesuaikan diri dengan transformasi luar biasa ini? Kita tidak dapat berbohong bahwa terdapat tantangan yang cukup besar dalam menjalankan Industri 4.0 untuk setiap Negara. Beberapa diantaranya adalah membangun infrastruktur, kebijakan, dan standar keselamatan yang tepat. Tanpa dasar yang layak, bisa jadi kita akan sulit untuk memanfaatkan buah hasil dari revolusi ini.

Indonesia Menghadapi Industri 4.0 dan tantangannya

Baca juga :   BCA Jadi Merek dengan Valuasi Tertinggi di Asia Tenggara

Di Indonesia, Industri 4.0 sering disebut juga sebagai “Making Indonesia 4.0”. Istilah ini sebenarnya mengandung makna sangat positif dan dapat memicu perkembangan Indonesia serta merevitalisasi industri nasional secara keseluruhan, baik dari keseluruhan pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Menurut studi McKinsey, selain Thailand dan Vietnam, sejatinya Indonesia juga memiliki yang signifikan terhadap prospek Industri 4.0. Terutama di sektor ekonomi berbasis manufaktur.

Saya dapat memahami bahwa optimisme semacam ini juga diiringi dengan sedikit kecemasan. Misalnya, seperti dengan sebuah pertanyaan singkat mengenai bagaimana negara-negara kepulauan seperti Indonesia berjuang untuk menangani Industri 4.0 secara merata? Faktanya adalah, ketimpangan infrastruktur tidak hanya dialami oleh negara-negara kepulauan, bahkan negara-negara seperti Jerman merasa kesulitan untuk menyediakan infrastruktur digital secara merata ke semua bagian negaranya.

Betul adanya, bahwa terdapat banyak hal yang mampu dieksplorasi oleh Indonesia dalam menghadapi Industri 4.0 untuk pembangunan nasional yang lebih baik. Misalnya, memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui teknologi dengan fasilitas platform e-commerce, kemudian memajukan jaringan internet berkecepatan tinggi, pusat data cloud, manajemen keamanan dan infrastruktur broadband untuk mendukung pengembangan infrastruktur digital nasional. Namun selain itu, satu pilar penting dari perjalanan Indonesia menuju Industri 4.0 lainnya adalah keamanan ICS (Industrial Control Systems).

Baca juga :   Startup Finalis Grab Velocity Ventures 3 Didorong Bantu UMKM

Situasi keamanan ICS di Indonesia

Laporan Kaspersky ICS CERT terbaru kami tentang lansekap ancaman industri di H2 2018 menunjukkan bahwa Asia Tenggara ternyata menjadi wilayah kedua dengan infeksi terbanyak yang dicegah oleh Kaspersky, dan Indonesia berada di peringkat keenam dunia di dunia. Dengan persentasi sebesar 43,2% dari komputer ICS yang infeksi-nya telah diblokir selama enam bulan terakhir pada tahun 2018.

Aktivitas siber berbahaya pada komputer ICS dianggap sebagai ancaman yang sangat berbahaya karena berpotensi menyebabkan kerugian materi dan penghentian produksi dalam pengoperasian fasilitas industri. Serangan yang telah Kaspersky hadang membuktikan bahwa kehadiran internet di infrastruktur perusahaan ternyata menjadi peluang emas bagi pelaku kejahatan siber untuk melakukan aksi mereka. Namun, fakta bahwa serangan tersebut berhasil adalah karena kurangnya kemampuan keamanan siber di antara karyawan, yang seharusnya dapat dicegah dengan pelatihan dan kesadaran tinggi dari staf itu sendiri. Pencegahan ini bahkan lebih mudah daripada mencoba menghentikan aksi para pelaku kehajatan siber.

Baca juga :   Aplikasi Panduan Muslim dari Advan

Maka, inilah yang harus selalu dijadikan bahan pertimbangan, terutama Indonesia, untuk memiliki sumber daya manusia yang tepat dengan kemampuan dan keterampilan keamanan siber yang mumpuni.

Seruan untuk Bertindak

Mengingat fakta bahwa Indonesia adalah negara ke-6 di dunia yang terkena dampak penargetan ICS pada tahun 2018, kami pikir tidak ada alasan untuk TIDAK mempertimbangkan keamanan terhadap revolusi baru ini.

Berikut ini beberapa rekomendasi untuk Indonesia dalam menghadapi Industri 4.0:

  • Selalu memperbaharui sistem operasi, perangkat lunak aplikasi, dan solusi keamanan secara teratur
  • Menerapkan perbaikan keamanan yang diperlukan dan kontrol akses audit untuk komponen ICS di jaringan industri perusahaan dan batas-batasnya
  • Berikan pelatihan khusus dan dukungan keamanan kepada karyawan, mitra dan pemasok dengan akses ke jaringan Anda
  • Batasi lalu lintas jaringan pada port dan protokol yang digunakan pada router tepi dan i dalam jaringan OT organisasi
  • Gunakan solusi pemantauan, analisis dan deteksi lalu lintas jaringan ICS untuk perlindungan lebih baik dari serangan yang berpotensi mengancam proses teknologi dan aset utama perusahaan.
  • Membantu menyebarkan solusi keamanan khusus pada server ICS, workstation dan HMI, seperti Kaspersky Industrial CyberSecurity. Solusi ini mencakup pemantauan lalu lintas jaringan, analisis, dan deteksi untuk mengamankan OT dan infrastruktur industri dari infeksi malware tidak dikenal dan ancaman khusus Industri.
  • Membentuk tim keamanan khusus bagi sektor TI dan OT
  • Lengkapi tim keamanan perusahaan dengan pelatihan keamanan siber yang tepat serta laporan intelijen ancaman secara real-time dan mendalam

YEO SIANG TIONG, General Manager for Southeast Asia at Kaspersky

Tags: siber
Previous Post

Siapkan Sepatu Bot Anda Merayakan ‘Hari Gunung’ di Jepang

Next Post

Tips Aman Bertransaksi di Luar Negeri

Related Posts

keamanan siber
News

Negara Perlu Antisipasi Ancaman Siber

19 Januari 2017
0
serangan siber
Headline

Indonesia Butuh Tentara Siber

9 Mei 2016
0
Load More
Next Post
Singapura

Tips Aman Bertransaksi di Luar Negeri

Waresix

Startup Waresix Kembali Raih Investasi Seri A

Anlene Ajak Masyarakat Aktif Bergerak

Anlene Ajak Masyarakat Aktif Bergerak

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version