Teknologi Harus Memberikan Kemakmuran

Hari Teknologi Nasional (Harteknas) ke-22 dipusatkan di kawasan reklamasi Central Poin of Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan. (Foto: ristekdikti/Youngsters.id)

youngster.id - Teknologi harus dapat memberikan nilai tambah berupa memecahkan berbagai masalah di masyarakat dan memberikan kemakmuran.

Hal itu disampaikan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla pada saat membuka Hari Teknologi Nasional (Harteknas) ke-22 Kamis (10/8/2017) yang dipusatkan di kawasan reklamasi Central Poin of Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan.

“Penduduk Indonesia kurang lebih 260 juta, persoalan tidak mungkin diselesaikan tanpa teknologi dan teknologi akan menjadi nilai tambah juga memberikan kemakmuran. Teknologi tidak bisa dipisahkan dengan nilai tambah,” ucap Wapres yang dilansir Antara.

Menurut pria disapa akrab JK ini menuturkan Harteknas bukan hanya dirayakan bersama-sama tapi bagaimana meningkatkan semangat bangsa untuk bisa lebih maju dan lebih baik. “Apa yang menjadi nilai tambah teknologi dibutuhkan negara maju. Ada tiga hal yakni teknologi, ilmu pengetahuan dan nilai tambah. Kita hadir disini semangat untuk maju dengan mengandalkan teknologi,” paparnya.

JK menyebutkan negara-negara maju juga meniru teknologi dari bangsa lain yang lebih dulu maju, seperti Jepang meniru Amerika, begitupun negara Korea meniru Jepang. Tentu setelah muncul riset baru bisa menghasilkan dan dapat lebih baik dan lebih cepat.

“Salah satu teknologi yang dihasilkan anak bangsa adalah Panser Anoa, kita tidak usah beli dan dibuatnya lebih baik serta lebih cepat pembuatannya, harga pun setengah,” tutur dia.

Kendati jumlah penduduk terus bertambah hingga empat persen atau sekitar 3,5 juta tiap tahun, sebut JK, tentu lahan akan berkurang, hutan akan dijadikan lahan dan air pun semakin berkurang, padahal kita butuh beras, gula, garam lebih banyak lagi.

“Bertambahnya penduduk di lain pihak lahan akan berkurang, solusinya teknologi. Lahan tidak mungkin diperluas tapi bagaimana ilmu pengetahuan itu terus dikembangkan,” ucap Kalla.


Solusi

Untuk itu, tambah JK, tugas universitas dan perguruan tinggi dan lembaga penelitian mengembangkan teknologi berdasarkan riset agar solusi permasalahan bangsa bisa diselesaikan dengan pemanfaatan teknologi.

“Keluhan pertama pasti dana, tapi jangan dijadikan dasar utama, tapi bagaimana mengembangkan teknologi dengan peningkatan produksi padi, garam, gula serta lainnya. Diperlukan riset yang baik untuk mencari solusi dari masalah itu,” tambahnya.

Sementara Menteri Riset dan Teknologi dan Dikti Muhammad Nasir pada kesempatan itu menyampaikan sejumlah produk dan hasil riset juga teknologi anak bangsa salah satunya Panser Anoa dan Kapal Plat Datar termasuk hasil-hasil pertanian.

“Hal ini sejalan dengan program jangka panjang nasional mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim serta menjadi cita-cita besar. Pelaksanaan puncak acara di Makassar menjadi istimewa karena tahun pertama di luar pulau jawa,” paparnya dalam laporannya.

Pemilihan Kota Makassar karena salah satu provinsi yang memiliki garis pantai terpanjang di kawasan Indonesia Timur, pelayaran terpadat hingga perikanan rakyat terbesar dengan dinamika cukup tinggi.

“Peringatan Harteknas ke 22 merupakan bukti teknologi kepada bangsa dengan telah dilakukan panen raya padi Sineduk berkualitas di 24 kabupaten kota, peluncuran Panser Anoa, Kapal Plat Datar dan sejumlah hasil teknologi pertanian,” katanya.

Selain itu telah dilakukan pembagian kaki palsu, converter kit bagi nelayan hingga talk show jalan sehat dihadiri 20 ribuan massa.Hadir dalam pembukaan Harteknas ke-22 ini Presiden ke 3 RI BJ Habibie, Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan. Untuk peringatan Harteknas ke 23 nantinya digelar di Provinsi Riau.

STEVY WIDIA

Exit mobile version