youngster.id - Platform pembelajaran online Udemy merilis informasi menjelang peringatan satu tahun peluncuran ChatGPT oleh OpenAI.
Informasi ini mengungkap bagaimana organisasi dan para profesional di seluruh dunia telah menerima dan menerapkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generatif dalam setahun terakhir, memberikan pandangan detail tentang dampak perkembangan keterampilan teknologi ini di lingkungan kerja.
Giri Suhardi, Head of Indonesia di Udemy mengatakan, seiring dengan percepatan transformasi digital yang terjadi di pasar Indonesia, adopsi AI generatif menjadi semakin penting. Mulai dari membuat segala sesuatunya berjalan lebih cepat hingga memunculkan ide-ide baru, AI generatif dapat membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk berkembang.
“Ini bukanlah tren yang akan berlalu begitu saja – ini adalah alat yang harus dimiliki untuk menavigasi lika-liku pasar Indonesia dan memastikan bisnis terus bergerak maju,” kata Giri, Jum’at (1/12/2023).
Data Udemy, yang dikumpulkan sejak peluncuran ChatGPT pada 30 November 2022 hingga 31 Oktober 2023, menunjukkan bagaimana teknologi ini telah digunakan secara luas di seluruh dunia dalam satu tahun terakhir:
- Hampir 800 instruktur telah membuat dan mengunggah lebih dari 1.000 kursus terkait ChatGPT di platform Udemy.
- Terdapat lebih dari 2,2 juta pendaftar kursus ChatGPT di Udemy, dengan lebih dari 26.000 pendaftar di Indonesia.
- Instruktur Udemy mengajar kursus ChatGPT dalam 25 bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
- Jumlah pendaftaran kursus ChatGPT di Indonesia melebihi jumlah pendaftar di beberapa negara berkembang seperti Australia dan Korea Selatan.
Tren data yang lebih luas mengenai para profesional yang mempelajari AI generatif mengungkapkan:
- Sepuluh industri teratas di mana perusahaan memberdayakan karyawan mereka dengan keterampilan AI generatif adalah: Layanan Profesional, Layanan Konsultasi, Teknologi, Manufaktur, Ritel, Keuangan, Hiburan & Media, Pendidikan, Pemerintahan, dan Ilmu Pengetahuan Hayati.
- Kursus AI generatif yang paling diminati adalah topik Midjourney, seni AI, Python, dan prompt ChatGPT. Laporan Global Workplace Learning Index Udemy Q2 juga menyoroti perkembangan pembelajaran AI ke bidang fungsional lainnya seperti pemasaran, SDM, penjualan, dan manajemen proyek.
Laproan Global Learning & Skills Trends 2024 dari Udemy baru-baru ini mengemukakan bahwa pada tahun 2030, AI generatif diperkirakan dapat mengotomatisasi hingga 30% jam kerja saat ini, memberikan kontribusi sekitar US$15 triliun terhadap ekonomi global.
Selama setahun terakhir, platform Udemy mencatat peningkatan sebesar 60% dalam pelatihan terkait AI, sementara permintaan akan kursus ChatGPT meningkat sebanyak 5.226% di kuartal pertama 2023. Ini menunjukkan bagaimana organisasi mengutamakan peningkatan keterampilan untuk memaksimalkan hasil bisnis.
Menurut Greg Brown, President and CEO di Udemy, secara global, organisasi mengadopsi AI generatif dengan cara yang terarah dan bertanggung jawab, mendorong transformasi tenaga kerja serta mengembangkan budaya yang mendorong kecekatan, ketahanan, dan daya saing.
“Solusi terkini yang didukung oleh AI generatif memiliki potensi yang tak terbatas. Di Udemy, kami sangat antusias untuk memberdayakan perusahaan dengan kursus dan jalur pembelajaran yang dikurasi tentang keterampilan yang sedang berkembang dan memimpin transformasi menuju ekonomi berbasis keterampilan dalam lanskap yang terus berkembang ini,” kata Brown.
Pada acara FWD Udemy baru-baru ini, pemimpin bisnis dan praktisi dari berbagai organisasi global terkemuka berkumpul untuk berbagi strategi dalam menghadapi transisi ke era AI generatif, di antaranya:
- Memastikan semua karyawan memiliki pemahaman tentang AI generatif. Seiring perusahaan mengadopsi teknologi baru dan mengintegrasikannya dalam strategi transformasi, banyak pekerjaan akan mengalami pergeseran dan perubahan. Forum Ekonomi Dunia memperkirakan 97 juta peran baru akan muncul pada tahun 2025. Pemahaman akan potensi AI generatif akan membantu perencanaan masa depan organisasi, memastikan efektivitas dan efisiensi.
- Menggunakan AI sebagai katalisator untuk transisi menuju ekonomi berbasis keterampilan. Manajemen talenta tidak lagi hanya tentang persyaratan gelar, tetapi lebih kepada memahami di mana terdapat kesenjangan keterampilan dalam organisasi dan secara strategis menutup kesenjangan tersebut, seringkali dengan memanfaatkan talenta yang sudah ada. AI dapat membantu melakukan hal tersebut dalam skala besar dan dapat membantu meningkatkan keterampilan dan melatih ulang anggota tim.
- Mengembangkan pemimpin yang kuat dalam skala besar yang memiliki keterampilan, ketahanan, dan ketangkasan untuk memimpin melewati perubahan transformasional guna menghasilkan keunggulan kompetitif. Organisasi harus membina para pemimpin yang mampu mengidentifikasi kesenjangan keterampilan dan merangkul peluang yang muncul di bidang AI generatif, serta secara efektif melatih dan memimpin tim melalui perubahan yang signifikan. Para pemimpin harus menghilangkan ketakutan karyawan terhadap isu AI mengambil alih peran sehingga mereka dapat menerima teknologi baru dan memanfaatkannya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post