youngster.id - Saat ini, proyek bangunan baru mulai dirancang dan dibangun dengan konsep ramah lingkungan dengan memanfaatkan teknologi yang dapat menciptakan bangunan zero carbon.
Namun, hal yang juga harus menjadi fokus perhatian bersama adalah bagaimana mentransformasi bangunan lama agar lebih efisien dan rendah karbon. Mengingat sekitar 50% bangunan yang ada saat ini masih akan digunakan pada tahun 2050. Tahun dimana sebagian besar organisasi menargetkan untuk mencapai net-zero carbon.
Untuk itu, Schneider Electric menekankan tiga tahapan penting dalam mewujudkan bangunan zero carbon yang mencakup Strategize, Digitize dan Decarbonize.
Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste mengatakan, pihaknya secara global telah membantu ribuan perusahaan dalam perjalanan mereka untuk mendekarbonisasi operasional bangunan – mulai dari hotel, ritel, rumah sakit, perkantoran, dan banyak lagi.
“Selama puluhan tahun pengalaman kami di bidang pengelolaan energi, sustainability serta teknologi, kami merangkum tiga tahapan penting yang menjadi fondasi dalam mewujudkan bangunan zero carbon, yaitu Strategize, Digitize dan Decarbonize. Ketiga tahapan ini menjadi satu rangkaian yang tak terpisahkan untuk menghasilkan dampak yang maksimal,” kata Roberto, dikutip Minggu (6/8/2023).
Dijelaskan Roberto, Strategize merupakan fondasi dasar dalam mendefinisikan kesuksesan dan menciptakan roadmap menuju target emisi nol bersih.
Terdapat beberapa langkah untuk memastikan kesuksesan pada tahap ini. Pertama, melakukan pengukuran baseline data emisi karbon di seluruh portofolio bangunan untuk mendapatkan analisa akurat dari mana kita harus memulai. Kedua, mempelajari semua opsi solusi dekarbonisasi dan skema pembiayaan yang ada dan memodelkan dampaknya terhadap pertumbuhan bisnis dan proyeksi pencapaian dekarbonisasi.
Ketiga, membuat target dan KPI yang terukur dengan detil jadwal implementasi, diselaraskan dengan ScienceBased Targets (SBTi). Keempat, mengidentifikasi dan melibatkan pemangku kepentingan yang tepat dalam perencanaan strategis dan implementasi. Kelima, komunikasi dan melibatkan seluruh ekosistem rantai nilai untuk mengambil aksi yang sama, mengingat seringkali kontribusi emisi karbon perusahaan dihasilkan secara tidak langsung.
Digitize merupakan langkah penting berikutnya. Perusahaan memerlukan visibilitas yang berkelanjutan atas konsumsi energi dan emisi karbon untuk memperkirakan dan memvalidasi dampak dari upaya pengurangan karbonnya, mengidentifikasi anomali kinerja dan memastikan perusahaan berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai tujuan dekarbonisasinya.
Tahapan Decarbonize merupakan tindakan nyata yang diambil untuk mengurangi emisi, mendorong efisiensi dan ketahanan sumber daya, dan meningkatkan keuntungan bisnis. Mulai dari adopsi teknologi sistem manajemen gedung hingga transisi ke sumber daya terbarukan.
“Berpegang pada nilai-nilai impact company, Schneider Electric terus berupaya untuk menjadi mitra digital yang dapat diandalkan dan berdampak positif. Kami juga ingin mengajak sebanyak-banyaknya pemangku kepentingan baik swasta dan publik untuk bergabung menjadi Green Heroes for Life (GHfL) dengan membangun supporting ecosystem yang mempermudah dimulainya perjalanan sustainability dengan aksi iklim yang terencana dan terukuri,” tutup Roberto. (*AMBS)
Discussion about this post