youngster.id - Indonesia merupakan negara pendorong utama pertumbuhan industri esport di Asia Tenggara. Dari total 274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, Indonesia berkontribusi sekitar 43% terhadap jumlah total tersebut. Industri ini pun mulai dilirik perbankan.
Head of Strategy & Planning Visa Indonesia, Handikin Setiawan mengatakan, industri esports merupakan industri yang dalam beberapa tahun kebelakang sedang mengalami perkembangan yang ekspansif tidak hanya di Indonesia namun juga secara global. Adanya potensi dari perkembangan secara masif ini kemudian menjadi pendorong Visa untuk kemudian bekerjasama dengan brand-brand terdepan esports seperti EVOS.
“Selain itu kami juga melihat besarnya jumlah penggemar esports di kalangan para anak muda Gen Z dan millennial, ditambah dengan adanya kemiripan perilaku antara pecinta esports dengan olahraga konvensional dimana mereka cenderung memiliki kecintaan terhadap game, karakter, pemain, atau brand tertentu menjadikan EVOS dan esports sebagai industri yang memiliki peran yang cukup vital dalam usaha untuk menjangkau generasi masa depan,” kata Handikin dalam gelar virtual Media Discussion: Indonesia Esports Industry Outlook 2021 Kamis (5/9/2021).
Tumbuh kembangnya industri esports pada saat ini memang tidak dapat dipungkiri merupakan hasil dari semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap game ini. Terbukti dengan tingginya intensitas dan nilai transaksi dari pembelian di dalam game (in-app purchase). Meski demikian, jumlah transaksi yang dilakukan melalui kanal perbankan masih terbilang rendah dibandingkan dengan kanal lain.
Sementara itu Ruth Ekowati Rahayu, Vice President Bank Mandiri menilai bahwa terlepas dari tingginya jumlah transaksi yang mengindikasikan adanya transaksi rutin antara gamers dan game ada kejanggalan. Dimana di antara berbagai kanal transaksi yang tersedia, peranan Bank masih sangat rendah dibandingkan dengan kanal lainnya seperti pulsa, dan e-wallet.
“Adanya celah tersebut yang kemudian kami identifikasi sebagai peluang, oleh karena itu Bank Mandiri bekerjasama dengan salah satu organisasi esports terbesar di Asia Tenggara EVOS dan merchant payment Visa untuk mengeluarkan kartu EVOS Esports yang berfungsi sebagai kartu tanda member dan kartu debit. Pemilihan EVOS sendiri sebagai rekanan kerjasama merupakan bentuk optimisme kami terhadap industri esports dan EVOS,” katanya.
Data EVOS juga menunjukan bahwa esports ini juga sangat diminati oleh kalangan anak muda dimana sekitar 58% dari penggemar EVOS dan esports berasal dari anak muda berusia dibawah 18 tahun dan sekitar 41% dari para penggemar EVOS dan esports berasal dari kalangan millennial berusia 19-29 tahun.
” Indonesia menyumbang pendapatan terbesar senilai US$2,08 miliar atau sekitar Rp 30 triliun rupiah di kawasan Asia Tenggara. Tingginya jumlah gamers dan jumlah pendapatan ini menjadi indikasi bahwa industri esports memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia,” kata Michael Wijaya Co-Founder & Chief Marketing Officer EVOS Esports.
Menurut dia, besarnya jumlah fanbase ini juga diikuti dengan tingginya intensitas waktu yang dihabiskan oleh para penggemar esports ini untuk bermain game pilihan mereka. Hal ini menunjukan adanya kecintaan dari para penggemar esports terhadap pilihan game yang mereka pilih.
“Melalui kerjasama membership card kami dengan Visa dan Bank Mandiri ini, ditambah dengan besarnya dan loyalitas dari fanbase EVOS saat ini, kami optimis dapat membantu mengembangkan peranan bank dalam dunia esports di Indonesia,” tutup Michae.
STEVY WIDIA
Discussion about this post