youngster.id - Berdasarkan data dari Bank Indonesia, transaksi e-commerce di Indonesia melonjak sebesar 22,1% di paruh pertama 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini juga diikuti dengan semakin bertambahnya brand dari berbagai skala. Dengan maraknya brand dan bisnis yang ada di pasaran, maka kompetisi dalam pemasaran juga semakin ketat.
Untuk tetap unggul dalam kompetisi pemasaran di era digital ini, penting bagi brand maupun bisnis dengan skala apapun untuk terus berinovasi dengan memanfaatkan platform yang tepat, dengan support yang menyeluruh.
Platform social commerce TikTok Shop dalam konferensi bisnis “TikTok Shop Summit 2022” mengajak pelaku bisnis dari berbagai ukuran untuk memahami konsep social commerce, serta mengembangkan strategi bisnis yang lebih baik melalui pendekatan Shoppertainment.
“Melalui ekosistem menyeluruh yang terintegrasi, mulai dari pemasaran dengan TikTok For Business, hingga penjualan dengan TikTok Shop, kami ingin memudahkan brand, terutama UMKM, untuk melancarkan strategi bisnis social-nya di TikTok,” kata Desey Muharlina Bungsu, Fashion and Category Lead, TikTok Shop Indonesia dalam siaran pers, Sabtu (26/11/2022).
Menurut Desey, melalui konferensi bisnis yang digelar 22-23 November 2022, para pelaku bisnis dapat mempelajari berbagai wawasan baru seputar ekosistem milik TikTok serta kiat terbaik untuk menghadirkan strategi pemasaran yang lebih baik melalui pemanfaatan konsep Shoppertainment, yang menggabungkan elemen hiburan dengan pengalaman berbelanja
Selain itu, Desey juga mengungkapkan bahwa lewat acara TikTok Shop Summit ini, para pelaku bisnis juga bisa lebih memahami berbagai bentuk dukungan yang diberikan TikTok untuk mengembangkan bisnis, di antaranya mitra dari Creators Marketplace ataupun TikTok Shop Partner.
Menanggapi potensi e-commerce serta konsep shoppertainment dan social commerce di Indonesia, Pakar Pemasaran dan Anggota Dewan Penasihat Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menyampaikan, platform social commerce seperti TikTok Shop menyediakan kesempatan bagi para pelaku bisnis dengan cara yang lebih mudah dilakukan, dan juga lebih menarik untuk pengguna.
“Untuk mengembangkan bisnis di platform social commerce seperti TikTok Shop, pelaku bisnis tidak perlu kemampuan teknis yang sangat tinggi, karena kesempatan belajar di platform seperti ini terbuka lebar. Semua orang yang mau mencoba dan mau belajar memiliki kesempatan yang sama, namun, hal ini perlu dibarengi dengan mindset up-to-date dari pelaku bisnis untuk terus melakukan penyesuaian terhadap tren. Dengan adanya platform yang membuka kesempatan yang sama dan memberikan support yang menyeluruh, harapannya semua bisnis bisa tumbuh dan berkembang dengan pesat di platform social commerce seperti TikTok Shop,” ungkapnya.
Membantu pelaku bisnis lokal memang merupakan salah satu komitmen TikTok yang diwujudkan melalui berbagai program pelatihan, termasuk Maju Bareng TikTok, Follow Me, TikTok Shop Seller Conference, dan TikTok Shop Seller Incubation Program. Program-program ini diselenggarakan untuk mengasah keterampilan digital para pelaku bisnis dalam memanfaatkan ekosistem TikTok.
“TikTok memiliki ekosistem yang holistik, di mana kami menyediakan dukungan penuh yang komprehensif untuk seller lokal, terutama UMKM, mulai dari proses orientasi, inkubasi, hingga pengembangan bisnis. Ekosistem ini diharapkan dapat memenuhi seluruh perjalanan brand di TikTok, mulai dari ditemukan oleh pengguna melalui TikTok for Business, melakukan penjualan melalui TikTok Shop, mengkreasikan konten melalui dukungan Creators Marketplace, serta memaksimalkan shoppable livestream melalui TikTok Shop Partner,” jelas Pandu Nitiseputro, Head of SMB, TikTok Indonesia.
Selain menghadirkan diskusi strategis seputar update bisnis terbaru dan ekosistem TikTok, TikTok Shop Summit 2022 juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para pihak yang terlibat dalam TikTok Shop mulai dari seller, kreator, figur publik, TikTok Shop Partner (TSP), hingga mitra Multi Channel Network (MCN).
STEVY WIDIA
Discussion about this post