Tokopedia Fokus Go Lokal

William Tanuwijaya Co-Founder dan CEO Tokopedia. (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Selama lebih dari 10 tahun ini terus mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Dampak pemerataan eknomi sudah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat hampir di seluruh wilayah Tanah Air. Karena itu Tokopedia tetap fokus “go lokal”.

“Sejak awal Tokopedia berdiri, kami memang berkomitmen untuk dapat memudahkan masyarakat dalam memulai dan menciptakan lebih dengan pemanfaatan teknologi. Menginjak usia yang ke-10 ini, kami terus bertransformasi menjadi sebuah Super Ecosystem, yang menjembatani semua pihak dalam misi sejalan untuk maju dan tumbuh bersama serta mengakselerasi pemerataan ekonomi digital di Indonesia. Tokopedia akan fokus Go Lokal,” ucap William Tanuwijaya Co-Founder dan CEO Tokopedia dalam diskusi publik bertajuk ‘Dampak Tokopedia terhadap Perekonomian Indonesia’ pada Kamis (10/10/2019) di Djakarta Theater, Jakarta.

“Indonesia, dengan lebih dari 17 ribu pulau, akan terus menjadi fokus utama dari Tokopedia. Bagi kami, Makassar lebih penting daripada Manila, Sukanagara lebih penting dibandingkan Singapura, maka Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia akan terus berkomitmen menjadi lebih relevan dan bermanfaat untuk Indonesia,” lanjut William.

Saat ini, sudah ada 90 juta pengguna aktif yang mengunjungi Tokopedia setiap bulannya, artinya 1 dari 3 masyarakat Indonesia sudah mengakses Tokopedia. Riset yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) di 2019.

“Dari sisi pemberdayaan ekonomi, Tokopedia juga terbukti mampu meningkatkan penjualan hingga 22%. Beberapa daerah di luar Jawa, kenaikannya bahkan sangat signifikan. Gorontalo misalnya mencapai 55,09%, Jambi 41,88%, Sulawesi Utara 36,67%, Kalimantan Timur 35,71%, Lampung 34,27%,” ungkap Kiki Verico Wakil Direktur LPEM FEB UI dalam kesempatan yang sama.

Dia menyebut, hasil riset menunjukkan selama 2018 lalu, GMV Tokopedia telah berhasil menembus angka Rp73 triliun. Nilai ini diperkirakan naik menjadi Rp222 triliun pada 2019 atau setara dengan 1,5% perekonomian Indonesia. Untuk dampak langsung terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2018, Tokopedia telah berkontribusi sebesar Rp58 triliun, yang diprediksi akan meningkat menjadi Rp170 triliun di 2019 menurut riset LPEM FEB UI.

“Pengaruh Tokopedia terhadap perekonomian Indonesia tak lepas dari jumlah lapangan kerja yang berhasil diciptakan. Menurut riset LPEM FEB UI, selama 2018, Tokopedia telah berhasil menciptakan 857 ribu lapangan kerja baru, dari penjual aktif Tokopedia yang berada Aceh sampai Papua. Jumlah ini setara dengan 10,3% dari total lapangan pekerjaan baru untuk Indonesia pada tahun 2018. Sebanyak 309 ribu di antaranya bahkan menjadikan Tokopedia sebagai sumber penghasilan utama,” papar Kiki.

Selain itu populasi penjual di Tokopedia berkembang pesat. Pada 2018, tercatat sebanyak 5 juta pengguna yang berperan sebagai penjual. Kemudian pada 2019, populasi penjual naik menjadi 6,4 juta. Para penjual di Tokopedia sebesar 86,55% merupakan pedagang baru dan 94% termasuk dalam kategori ultra mikro (penjualan dengan omzet di bawah Rp100 juta per tahun).

Kontribusi ekonomi langsung dari Tokopedia ini tidak hanya terjadi di pulau Jawa, namun juga turut berkontribusi besar dalam menggerakan perekonomian daerah, seperti halnya di Sulawesi Utara Rp160 miliar, Aceh Rp262 miliar, Kalimantan Timur Rp933 miliar, Sumatera Utara Rp2,79 triliun, dan Bali Rp822 miliar.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version