youngster.id - Marketplace dan e-commerce Tokopedia terus meningkatkan perhatian pada perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Pasalnya lebih dari 80% merchant mereka adalah di sektor bisnis ini.
“Kami fokus untuk menciptakan peluang baru bagi masyarakat untuk berbisnis. Karena lebih dari 80% merchant kami adalah dari UKM,” ungkap Melissa Siska Juminto, Vice President of Business Tokopedia, dalam pemaparan Riset Belanja Indonesia, Selasa (15/8/2017) di Jakarta.
Melissa menjelaskan, profil penjual pada Tokopedia rata-rata didominasi oleh penjual baru yang berasal dari kalangan pekerja kantoran dan pebisnis pemula yang baru memulai usahanya. Saat ini Tokopedia memiliki lebih dari 2 juta merchant aktif, dengan menjual lebih dari 30 juta produk.
“Penjual kami saja 80% adalah penjual baru yang baru membuka usaha, bukan perusahaan besar yang kemudian membuka lapak online. Rata-rata pengusaha di Tokopedia pun masih beromset 20-50 juta per bulannya, jadi masih sangat mikro dan tidak bisa dibilang memberi efek besar pada pertumbuhan ekonomi,” ucap Melissa lagi.
Sampai saat ini mitra penjualan Tokopedia masih didominasi dari Jabodetabek. “Untuk itu kami terus mendorong para produsen dari daerah untuk ikut bergabung. Kami juga mengajak para pengusaha logistic setempat, sehingga dapat menekan beban biaya pengiriman,” katanya.
Berdasar data riset Google dengan perusahaan riset Temasek, e-commerce per 2015 di Indonesia masih sebesar US$ 1,7 juta.
“Angka ini masih kecil jika disebut mampu mempengaruhi PDB. E-commerce mungkin mempengaruhi karena kita prediksi kenaikan e-commerce mencapai 39% pertahunnya, tapi kalau sekarang tentu tidak mungkin berpengaruh,” tutur Henky Prihatna, Country Industry Head Google Indonesia.
STEVY WIDIA