youngster.id - style="text-align: justify;">Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI menyebutkan, pada 2022 UMKM memegang peran penting dalam ekonomi nasional, dengan 99% dari seluruh usaha adalah UMKM yang mempekerjakan 96,9% tenaga kerja Indonesia, sehingga UMKM menjadi pendekatan strategis untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam ekonomi.
Untuk itu, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan WEConnect International—sebuah organisasi nirlaba global yang menghubungkan bisnis milik perempuan dengan pembeli—pada tahun lalu sepakat menjalin kerja sama untuk sama mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia. Salah satunya melalui program pelatihan bagi 250 pengusaha ultra-mikro perempuan.
Faiz Hendrawan, Kepala Divisi Koperasi, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mengatakan, inisiatif ini menggarisbawahi komitmen PIP untuk memajukan pembangunan ekonomi inklusif gender. Dengan 95% penerima manfaat program UMi adalah perempuan, pelatihan ini sejalan dengan tujuan PIP yang lebih luas. PIP mrupakan koordinator program Ultra Microfinance (UMi), yang telah menyalurkan dana lebih dari Rp 18 triliun kepada usaha ultra mikro di seluruh Indonesia.
“Program pelatihan perluasan akses pemasaran bersama dengan WEConnect International diharapkan dapat membantu pelaku usaha perempuan ultra mikro untuk memperluas jejaring dan lini usaha melalui diskusi, pameran, dan business matching antara para pelaku usaha perempuan dan perusahaan mitra strategis bertaraf internasional melalui platform WECommunity,” ujar Faiz, dikutip Jum’at (6/12/2024).
Didukung oleh kolaborator lokal seperti Karya Nusantara, PNM, Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA), Pegadaian, dan BMI Syariah, pelatihan ini memberikan peserta kurikulum yang kuat dan lokakarya interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan pemilik usaha ultra mikro. Mayoritas peserta adalah pemilik usaha kecil di sektor makanan dan minuman serta ritel, dan sebagian besar telah beroperasi selama lebih dari empat tahun. Namun, program ini juga mengungkapkan hal-hal yang memerlukan perhatian: 66% tidak memiliki pengalaman dalam pemasaran digital, dan 87% beroperasi sebagai pemilik tunggal tanpa karyawan tambahan, hal ini menunjukkan perlunya strategi penskalaan.
Beberapa poin penting yang diberikan dalam program pelatihan ini seperti: penggunaan platform digital untuk menganalisis tren pasar; praktik analisis SWOT, mempelajari cara mengoptimalkan alat Google untuk riset pasar, dan mengeksplorasi penggunaan media sosial untuk melacak preferensi konsumen; hingga akses ke pasar global melalui platform WEConnect International.
Elizabeth Vazquez, CEO dan Co-Founder WEConnect International mengatakan, wanita wirausaha di Indonesia adalah kekuatan pendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
“Dengan menghubungkan mereka dengan pasar global dan peluang pengadaan, kami tidak hanya membantu bisnis mereka berkembang namun juga menciptakan efek domino yang meningkatkan masyarakat dan perekonomian. Kami bangga dapat bermitra dengan Pusat Investasi Pemerintah Indonesia dan Karya Nusantara untuk mendobrak hambatan dan membuka potensi penuh perempuan pemilik usaha di seluruh Indonesia,” kata Elizabeth.
HENNI S.