Tren Travel 2022, Roadtrip dan Wisata Alam Jadi Preferensi Wisatawan

Wisata

Lembang termasuk salah satu tujuan wisata terpopuler 2017. (Foto: Istimewa/Youngster.id)

youngster.id - Tren perjalanan tahun ini pun diprediksi masih akan mengikuti tren 2021 yaitu beralih ke wisata alternatif, dengan konsep wisata yang lebih bersahabat dengan alam dan masyarakat lokal. Hal ini juga akan mempengaruhi tren traveling di momentum libur Lebaran tahun ini.

Country Head OYO Indonesia Agus Hartono Wijaya mengungkapkan, danya peningkatan tren selama 2021 dalam hal perjalanan menuju destinasi di wilayah terpencil dan dekat dengan nuansa alam. Hal ini berdasarkan survei OYO Travelopedia 2021 terhadap 2 ribu partisipan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

“Preferensi terbesar adalah bepergian jalur darat dengan kendaraan pribadi atau road-trip. Selain itu, lebih dari sepertiga responden Indonesia mengungkapkan lebih menyukai dan memilih bepergian dengan mobil atau sepeda motor pribadi untuk melakukan perjalanan melalui jalan darat,” kata Agus dalam keterangannya baru-baru ini.

Menurut dia, diperkirakan juga pada momen libur Lebaran 2022, hampir 40% pemudik akan menggunakan jenis kendaraan pribadinya untuk melakukan perjalanan ke kampung halamannya.

Tren dan preferensi wisatawan di era pandemi yang mulai beralih ke wisata alternatif, dengan konsep wisata yang lebih bersahabat dengan alam dan masyarakat lokal, juga akan mempengaruhi tren traveling di momentum libur Lebaran tahun ini.

“Pemudik yang datang ke kampung halaman juga diprediksi akan mengunjungi tempat wisata terdekat di kota tujuan. Guna mengakomodir tingginya minat pemudik untuk berlibur di kota tujuan, OYO bersama pemerintah pusat dan daerah telah berkomitmen untuk mempromosikan Desa Wisata sebagai destinasi pilihan bagi para wisatawan, salah satunya melalui akomodasi berkualitas yang sudah terstandarisasi di Desa Wisata, dan dapat secara mudah ditemukan di aplikasi OYO,” ungkap Agus.

Dia menegaskan, program #RayakandiOYO dan alternatif wisata melalui Desa Wisata menjadi respon dari OYO Indonesia atas kebutuhan konsumen dan tren wisatawan menjelang libur lebaran 2022.

“Kami juga melihat industri pariwisata domestik akan mengalami pemulihan lebih cepat daripada pariwisata mancanegara seiring dengan perkembangan kasus COVID-19, progres vaksinasi COVID-19, dan preferensi masyarakat untuk berlibur dalam negeri. Selain meningkatkan standarisasi dalam hal kebersihan dan keamanan para tamu, sebagai pelaku industri pariwisata, kami juga terus melakukan edukasi kepada para wisatawan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketat selama bepergian,” tutup Agus.

Sebelumnya OYO telah menunjukkan Ankit Tandon sebagai CEO OYO untuk Asia Tenggara & Timur Tengah. Penunjukan Ankit juga merupakan upaya OYO untuk terus memperkuat bisnisnya di Indonesia, yang kini menjadi salah satu fokus pasar utama bagi OYO Global.

Sejak beroperasi pada 2018, OYO Indonesia telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dengan ribuan properti yang tersebar di 150 kota di seluruh Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa OYO melihat Indonesia memiliki potensi besar dalam industri hospitality dan pariwisata, meski sempat terpukul oleh kondisi pandemi beberapa tahun belakangan ini.

“Indonesia merupakan negara dengan potensi pariwisata yang sangat baik, didukung dengan kekayaan alamnya hingga budayanya yang sangat beragam. Selain itu, kami juga masih melihat potensi pengembangan bagi segmen hotel kecil dan menengah yang memiliki basis konsumen besar di Indonesia. Oleh karena itu, OYO akan terus memperkuat investasi di Indonesia mulai dari pengembangan teknologi dan inovasi hingga pengembangan ekosistem pariwisata lokal,” ungkap Ankit.

STEVY WIDIA

Exit mobile version