youngster.id - Diawal tahun 2017 ini, industri kreatif di Tanah Air makin bergairah. Hal itu terbukti acara Creativepreneur Corner 2017, 1.500 tiket yang disediakan panitia habis terjual. Mereka dengan antusias menyimak penampilan para narasumber, terutama Triawan Munaf Ketua Bekraf dan penyanyi Tulus yang memberikan pengalamannya.
Triawan Munaf mengatakan industri e-commerce sedang tumbuh di Indonesia. Untuk itu ada hal penting yang harus diperhatikan bagi para startup atau perusahaan rintisan yang menjalankan bisnis barunya melalui aplikasi ini agar memerhatikan betul dan jangan hanya mengejar market share.
“Saya tidak mau menyebutkan disini, karena ada ditemukan salah satu perusahaan starup yang melakukan itu. Hanya karena ingin mengejar market share, namun mereka menunjukkan hal tidak sehat jadinya. Misalnya mereka berani kasih harga murah produknya. Soal harga seharusnya dirundingkan juga dengan startup yang lain maupun asosianya. Agar bisnis ini bisa berjalan sehat dan bersaing secara postif, ” jelas Triawan Munaf dalam acara yang digelar Sabtu (4/2/2017) di The Hall Senayan City, Jakarta.
Sementara Tulus memberikan pengalamannya ketika dirinya terjun ke dunia startup dengan brand Tulus Company. Baginya, diawal-awal mendirikan sebuah perusahaan sendiri memang bukan jalan yang mudah bagi Tulus.
“Duit, itulah kesulitan aku. Selain itu, rasa percaya diri, karena benar-benar dilema dan memulai sesuatu itu nggak mudah. Pikirannya ke mana-mana,” bebernya.
Namun demikian, Tulus mengaku mendapatkan uang untuk mendirikan perusahaan itu, berasal dari sang kakak yang juga selaku eksekutif produser. “Modalnya aku dapat pinjam dari kakak saya sebagai eksekutif produser,” kenangnya.
Dengan begitu, untuk menjalankan tekad bulatnya tersebut membuka bisnis baru. Sebagai pelaku industri musik, Tulus juga mencoba memupuk bibit muda yang menjadi Tulus lainnya melalui perusahaan yang saat ini tengah di jalani.
“Karena kalau yang berhubungan dengan aspek material saya ingin merancang nama Tulus jadi, sebagai stimulus kami akan mencoba merancang sebuah brand dan Tulus itu sendiri tidak akan tergantikan,” tuntasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post