youngster.id - Generasi muda atau mahasiswa Indonesia merupakan harapan dan tumpuan bangsa yang akan melahirkan bibit-bibit pemimpin bangsa, bahkan dunia. Untuk itu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak semua elemen bangsa supaya tidak mengisi generasi muda dengan kepalsuan.
“Generasi muda jangan kita isi dengan kepalsuan, tapi isi dengan realita, spirit, serta program yang baik dan dapat memajukan bangsa. Sebab, mereka adalah generasi kita, dan mereka harus dijaga,” kata Mentan Amran pada acara Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia Sabtu (4/2/2017) yang digelar di Buperta Cibubur, Jakarta Timur.
Kegiatan Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia diharapkan semakin mengobarkan semangat mahasiswa untuk menjaga dan memperkokoh persatuan dan menjaga kebhinekaan. Para mahasiswa belajar dan melakukan pendalaman tentang empat pilar bangsa (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia). Sekitar 3 ribu mahasiswa dari 25 provinsi menggelar jambore dan silaturahmi. Mereka meneguhkan komitmen menjaga kesatuan Indonesia.
Oleh karena itu, Amran Sulaiman berharap agar para mahasiswa Indonesia tidak terpengaruh dengan berita – berita yang tidak benar. “Kami bangga bersama mereka, semangatnya luar biasa. Mudah – mudahan mereka melahirkan pemimpin bangsa seperti Bung Karno,” papar Amran dilansir .
Sedangkan peran mahasiswa Indonesia dalam mengoptimalisasi peningkatan produk pangan guna mencapai lumbung pangan dunia, menurut Amran Sulaiman, telah dilibatkan sejak awal sebanyak sekitar 8700 orang. “Bapak Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kami sejak awal untuk melibatkan mahasiswa sebagai pendampingan para petani di lapangan. Jadi mereka sambil belajar melihat kondisi lapangan,” ujar Amran.
Menteri Amran juga mengatakan, Indonesia adalah negara agraris, negara kepulauan, dan negara maritim. Dengan aneka suku, bangsa, bahasa, dan budaya yang sangat beragam. Banyak pihak yang melakukan upaya memecah belah negara yang besar ini, karena takut, jika Indonesia bersatu maka akan merajai dunia.
“Bandingkan dengan Singapura yang hanya sebesar satu kecamatan di Jawa Barat, kita negara besar yang masih rekat bersatu. Kalau Indonesia terus bersatu maka negara ini akan merajai dunia. Di sektor pertanian kita akan swasembada pangan, bahkan pangan kita akan memenuhi kebutuhan dunia. Makanya mari kita bersatu dan berpikir besar sekaligus melawan semua upaya memecah belah bangsa,” imbau Amran.
Amran menambahkan, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika adalah pilar bangsa yang harus terus dijaga dan diperkokoh. Dia mengimbau, jangan sampai kita dipisahkan oleh orang-orang tertentu yang punya agenda terselubung.
“Kita punya ribuan bahkan jutaan orang baik, termasuk di sektor pertanian. Jika bersatu dan tidak terpancing oleh upaya perpecahan, maka negara akan kuat dan mencapai kejayaan,” jelasnya.
Sementara itu, Menkominfo Rudiantara mengatakan, pemuda adalah salah satu pilar penggerak perjuangan ketika merebut kemerdekaan. Dan pemudalah yang memperkokoh persatuan bangsa dengan Sumpah Pemuda.
“Sejarah lho, mencatat bagaimana perjuangan pemuda pemudi dalam membangun persatuan bangsa, maka ada Sumpah Pemuda. Sekarang semangat persatuan itu harus dibangun kembali,” kata Rudiantara.
Dia melanjutkan, tantangan dalam membangun persatuan dan kebhinekaan saat ini tentu berbeda, namun tekad dan semangatnya harus sama dengan jaman penjajahan dulu.
“Sekarang era digital, sarana komunikasi canggih, maka memperkuat kebhinekaan ya dengan menggunakan sarana itu secara cerdas. Bukan untuk saling menjelekkan, tapi untuk saling dukung dan menguatan kesatuan. Satu daerah dengan daerah lain, satu adat dengan adat yang lain bisa saling bersatu dan bertukar pengalaman karena kita semua satu Indonesia,” imbau Rudiantara.
Rudiantara juga mengaku sangat bersemangat menghadiri acara jambore mahasiswa karena di pundak mahasiswa dan pemuda saat inilah, masa depan Indonesia berada. “Saya yakin, peserta jambore ini akan menjadi pejabat dan menduduki posisi penting di negeri ini di masa mendatang,” ujarnya.
Acara pertemuan yang diikuti mahasiswa dari 500 kampus di berbagai daerah Indonesia ini akan diselenggarakam selama tiga hari.
STEVY WIDIA
Discussion about this post