youngster.id - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memegang peran sangat penting bagi perekonomian ASEAN. Apalagi saat ini ASEAN mengalami defisit perdagangan yang cukup besar sehingga defisit perdagangan perlu ditekan dan sejumlah hambatan perdagangan juga harus dikurangi.
“Jika kita berbicara mengenai integrasi ekonomi ASEAN maka tugas kita membawa UMKM dalam integrasi kita,” ucap Presiden Joko Widodo ketika berbicara pada ASEAN Leaders‘ Interface With ASEAN Business Advisory Council (ABAC) Senin (13/11/2017 di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina.
Dilansir Media Sekretariat Presiden, Joko Widodo juga menyampaikan pentingnya upaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang menguntungkan kedua pihak. Apalagi saat ini ASEAN mengalami defisit perdagangan yang cukup besar sehingga defisit perdagangan perlu ditekan dan sejumlah hambatan perdagangan juga harus dikurangi.
“Perdagangan harus saling menguntungkan dan harus ditingkatkan dari angka USD368 milyar pada tahun lalu,” ungkap Presiden.
Beliau juga memberikan apresiasi kepada Dewan Penasehat Bisnis ASEAN karena melihat pentingnya keberpihakan ASEAN terhadap UMKM. Selain itu, perhatian juga perlu diberikan untuk memberdayakan perempuan dalam UMKM.
Ia juga menambahkan Indonesia sudah sejak lama mengembangkan usaha inklusif yang menghubungkan perusahaan besar dengan UMKM di berbagai sektor. “Saya sambut baik upaya menghubungkan perusahaan multinasional dengan UMKM melalui ASEAN Mentors for Entrepreneurship Network (AMEN),” kata Presiden.
“Indonesia memiliki Gugus Tugas yang bertugas mensinergikan kepentingan Pemerintah, pihak bisnis dan masyarakat berpenghasilan rendah dalam bidang keuangan inklusif. Saya harap ASEAN dapat merumuskan formula kerja sama alternatif pembiayaan bagi UMKM,” paparnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post