youngster.id - Startup penyedia layanan on-demand, Gojek mencatat 55% pengguna GoCar dan GoRide pada malam hari merupakan perempuan. Karena itu, decacorn Tanah Air itu mengembangkan berbagai fitur terkait keamanan.
“Bagi Gojek, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama, khususnya bagi perempuan. Prioritas tersebut kami tunjukkan dengan pemanfaatan teknologi terkini dan tercanggih yaitu Gojek SHIELD, untuk memberikan rasa aman saat menggunakan aplikasi Gojek. Namun, kami tidak berhenti disini saja. Kami bekerja ekstra keras melebihi standar industri guna memastikan keamanan bagi perempuan terutama di malam hari. Ini penting mengingat 55% dari total perjalanan GoRide dan GoCar di malam hari dilakukan oleh pelanggan perempuan,” kata Monita Moerdani Vice President Transport Marketing Gojek pada media, Rabu (11/3/2020).
Menurut dia, Gojek tidak hanya berusaha memastikan keamanan pengguna terutama perempuan melalui teknologi di dalam aplikasi Gojek saja, tetapi juga melakukan serangkaian upaya di luar aplikasi, melalui pilar proteksi dan edukasi. Dua inisiatif utama sebagai perwujudan komitmen ini ditandai oleh peluncuran Zona Aman Bersama Gojek dan pelatihan active bystander untuk para mitra GoRide dan GoCar hari ini.
Zona Aman Bersama Gojek merupakan ruang ramah perempuan yang akan memanfaatkan ratusan shelter atau titik jemput Gojek yang ada di berbagai lokasi di Indonesia. Keunggulan dari Zona Aman Bersama Gojek ini adalah lokasinya yang strategis, dekat keramaian dan berada di titik transportasi publik. Tidak hanya itu, Gojek juga akan menghadirkan Zona Aman Bersama Gojek yang lebih lengkap dengan penerangan yang memadai, kursi tunggu, dan materi edukasi publik untuk mensosialisasikan ruang publik aman bagi perempuan.
Lebih lanjut, Monita mengatakan bahwa Gojek paham menghadirkan rasa aman dan keselamatan bagi perempuan tidak cukup di sisi teknologi saja. “Banyak insiden terkait keamanan yang terjadi pada perempuan di ruang publik karena kurangnya ruang publik yang ramah perempuan dan kesadaran publik akan kekerasan seksual. Sebagai perusahaan karya anak bangsa, kami terus berinvestasi untuk meningkatkan rasa aman, diantaranya menjadikan shelter kami sebagai ruang ramah perempuan serta menjadikan mitra driver kami sebagai active bystander untuk menciptakan budaya aman di ruang publik,” ungkapnya.
Sementara, untuk menyiapkan mitra driver menjadi active bystander, Gojek telah bekerjasama dengan Hollaback! Jakarta sejak tahun 2019, sebuah lembaga swadaya masyarakat di bidang kesetaraan gender, untuk mempelopori pelatihan active bystander lewat Bengkel Belajar Mitra untuk para mitra GoRide dan GoCar. Kerjasama juga dilakukan dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan LSM lainnya, untuk menghadirkan keamanan bagi perempuan, khususnya di luar aplikasi.
“Kami mengerti bahwa masyarakat kadang ragu untuk menolong korban kekerasan seksual di ruang publik karena tidak mengerti cara untuk membantunya. Oleh karena itu, kami mensosialisasikan cakupan kekerasan seksual di ruang publik serta cara untuk memeranginya lewat materi edukasi yang terdapat di Zona Aman Bersama Gojek, situs gjk.id/perempuanaman, serta media sosial kami. Kami berharap dengan berbagai inisiatif ini ruang publik akan semakin ramah dan aman untuk perempuan,” pungkas Monita.
STEVY WIDIA
Discussion about this post