youngster.id - Startup penyedia layanan identitas digital VIDA, mengumumkan penutupan penggalangan dana seri-A dari berbagai investor terkemuka di Indonesia, Asia Tenggara, dan dunia. Tetapi tidak disebutkan nilai dana yang diperoleh dari penggalangan tersebut.
Sejumlah investor yang turut berpartisipasi dalam penggalangan dana itu adalah Alpha JWC Ventures, DST Global Partners, Breyer Capital, Future Shape, AC Ventures, serta Endeavor Catalyst.
Selain memberikan pendanaan, beberapa investor juga akan memegang posisi Penasihat Perusahaan (Advisor) bagi VIDA. Termasuk diantaranya nama-nama terkemuka di industri teknologi global seperti Jim Breyer (Founder & CEO Breyer Capital) dan Tony Fadell (Principal Future Shape LLC, dikenal sebagai penemu iPod dan iPhone dan Founder & CEO dari Nest Labs).
Niki Luhur, Founder dan Group CEO VIDA mengatakan, lewat pendanaan ini VIDA akan memperdalam keahliannya dalam hal keamanan informasi dan pembelajaran mesin (machine learning), sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk mendorong peningkatan kepercayaan masyarakat dalam berinteraksi dan bertransaksi secara digital (digital trust) dalam ekonomi digital Indonesia.
“Kami bangga dapat menyambut kehadiran para partner kami serta berterima kasih atas kepercayaan mereka terhadap misi VIDA. Kami akan menggunakan hasil pendanaan ini untuk terus berinvestasi pada produk dan talenta kami, demi hadirkan pengalaman verifikasi dan otentikasi yang seamless bagi para seluruh pengguna. Tak hanya itu, kami akan terus mendorong akselerasi dari visi perusahaan untuk memperdalam posisi kami di berbagai sektor industri strategis seperti jasa keuangan, e-commerce dan juga layanan kesehatan,” kata Niki, dalam keterangan resminya Selasa (7/6/2022).
VIDA didirikan pada tahun 2018 oleh Niki Luhur, Sati Rasuanto, dan Gajendran Kandasamy, untuk menyediakan layanan identitas digital yang aman bagi partner bisnis dan masyarakat. Berbekal lisensi penuh sebagai Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) berinduk di bawah Kementerian Komunikasi Informatika Republik Indonesia serta beragam akreditasi global lainnya, VIDA hadirkan layanan kelas dunia seperti tanda tangan elektronik tersertifikasi, layanan verifikasi identitas online (e-KYC), dan layanan autentikasi lainnya.
Produk VIDA telah digunakan oleh jutaan masyarakat Indonesia melalui berbagai layanan populer digital dari berbagai industri seperti jasa keuangan, e-commerce, transportasi, telekomunikasi dan juga kesehatan. Memanfaatkan keahlian yang mendalam dari sisi keamanan informasi, VIDA berperan penting membantu para partner bisnis dalam mengurangi tindak penipuan (fraud), meningkatkan rasa percaya (trust) dalam transaksi online, hingga menyediakan digital environment yang aman untuk para penggunanya melakukan bisnis.
“Kesuksesan penggalangan dana ini merupakan validasi global terhadap visi kami pada beragam potensi serta peluang bagi identitas digital di Indonesia. Pendanaan ini juga menandakan awal dari fase pertumbuhan baru bagi VIDA, dengan kehadiran partner yang berpengalaman di industri digital kelas dunia yang tak hanya menyediakan amunisi bagi VIDA terus tumbuh, tetapi juga arahan dan dukungan strategis bagi bisnis VIDA akan dapat mendorong posisi kami lebih luas di industri identitas digital,” imbuh Sati Rasuanto, Co-Founder dan CEO VIDA.
Sejalan dengan misi VIDA untuk memperkuat teknologi keamanan siber kelas dunia, VIDA sekaligus mengumumkan penunjukan Dr. Hamilton Turner sebagai Chief Technology Officer (CTO). Hamilton Turner adalah Asisten Profesor Ilmu Komputer, Universitas Vanderbilt asal Amerika Serikat dengan pengalaman 12 tahun dalam keamanan siber, otentikasi, sistem terdistribusi, kriptografi, dan algoritma optimasi. (*AMBS)
Discussion about this post