Warung Pintar Luncurkan Program High Impact CSR

Salah satu mitra Warung Pintar di Jakarta. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Warung Pintar meluncurkan program High Impact CSR. Lewat mitra-mitra Warung Pintar yang tersebar di berbagai pemukiman masyarakat di Jabodetabek, Warung Pintar ingin mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) agar tepat sasaran, berdampak, terukur, dan berkelanjutan.

Startup ritel yang dibesut oleh Agung Bezharie (mantan Investment associate East Ventures), Sofian Hadiwijaya (mantan VP of Business Intelligence GO-JEK), dan Harya Putra (mantan Expansion Head EV Hive), berhasil menggaet sejumlah kios-kios tradisional dan memodifikasinya menjadi warung berbasis teknologi dengan mengedepankan dua pilar yaitu Internet of Things (IoT) dan big data analytics.

“Warung Pintar ingin mencoba membuka peluang bagi warung tradisional untuk menerapkan sistem retail modern, dengan segala fasilitas yang menunjang peningkatan pendapatan warung,” terang Jiwo Damar, Social Impact Project Manager Warung Pintar dalam keterangannya, Kamis (5/7/2018) di Jakarta.

Program High Impact CSR lewat Warung Pintar adalah salah satu program yang diusung oleh startup ritel tersebut. Program ini diluncurkan pertama kali di bulan Juni 2018, dan telah menjalin kerjasama dengan beberapa brand dan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.

Menurut Jiwo, program CSR lewat Warung Pintar dapat memudahkan perusahaan-perusahaan tersebut dalam mendayagunakan dana CSR dan mengukur dampak program tersebut pada masyarakat menengah kebawah.

“Salah satu program CSR yang kami jalankan baru-baru ini adalah “Gerakan 10.000 Takjil” yang bekerja sama dengan BNI lewat program BNI Berbagi. Selain dapat secara langsung menjangkau masyarakat, pemberian dana CSR tersebut juga dapat terukur dengan baik karena setiap takjil gratis yang diberikan kepada masyarakat lewat mitra Warung Pintar, barcode-nya di-scan terlebih dahulu dengan teknologi yang ada di warung. Dari hasil scan itulah, kita mendapatkan data mengenai jenis takjil apa yang diberikan, berapa harga beli dan jualnya,sampai berapa takjil yang dibagikan di hari itu,” jelas Jiwo.

Selain BNI, beberapa yayasan yang juga telah bergabung dengan program high-impact Warung Pintar antara lain adalah Dompet Dhuafa, Rumah Yatim dan PKPU. Dimana Warung Pintar membantu para kaum dhuafa untuk menjadi mitra Warung Pintar dan memiliki penghasilan sendiri.

Menurut Jiwo, program CSR lewat Warung Pintar ini tepat sasaran untuk brand dan perusahaan yang ingin mengevaluasi secara langsung dampak program CSR-nya pada masyarakat menengah kebawah. Pada program “Gerakan 10.000 Takjil” dengan BNI misalnya, selain pemberian takjil gratis, program tersebut juga telah berhasil meningkatkan omset masing-masing warung hingga lebih dari 2,5 juta rupiah selama berlangsungnya program.

“Secara langsung, program ini mendukung usaha kecil dan menengah. Pemberian dana CSR ini telah terbukti mendorong mitra warung kami untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik daripada sebelumnya,” ujar Jiwo.

Selain BNI, beberapa yayasan yang juga telah bergabung dengan program high-impact Warung Pintar antara lain Dompet Dhuafa, Rumah Yatim, dan PKPU. Dalam ketiga program tersebut, Warung Pintar membantu para kaum dhuafa untuk menjadi mitra Warung Pintar dan memiliki penghasilan mereka sendiri.

“Bagi brand yang ingin bergabung, caranya pun juga mudah, hanya perlu mengontak tim Warung Pintar dan bersama-sama kita akan memikirkan program apa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta mitra warung,” ucapnya lagi.

Sejak diluncurkan pada Agustus 2017, Warung Pintar telah berhasil menggaet 196 mitra warung yang tersebar di wilayah Jabodetabek, dengan pertumbuhan jumlah warung per bulan yang mencapai 160% sejak Q1 2018. Startup yang menyasar pangsa menengah kebawah ini juga mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 4 juta (sekitar Rp 57 miliar) dari berbagai investor.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version