youngster.id - Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP) bersama Citi Foundation (Citibank), dengan dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) meluncurkan inisiatif start up pemuda, Youth Co:Lab, di kota Balikpapan, Indonesia. Program bersama ini bertujuan untuk menyatukan kewirausahaan sosial (sosiopreneur) yang dipimpin anak muda.
Director, Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera N. Makki mengatakan,Youth Co: Lab merupakan sebuah katalis untuk pengembangan ide-ide inovatif dalam mengatasi masalah sosial.
“Program ini diinisiasi oleh UNDP dan Citibank yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, inkubator dan pihak-pihak terkait lainnya dari ekosistem kewirausahaan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi perusahaan sosial yang dipimpin oleh generasi muda. Hal ini sejalan dengan misi kami, guna memungkinkan pertumbuhan dan kemajuan ekonomi, tidak hanya bagi para klien kami, tetapi juga untuk komunitas dimana kami beroperasi. guna menghasilkan dampak berkelanjutan di komunitas mereka, dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals,” kata Elvera dalam keterangannya, Jumat (20/9/2019).
Youth Co: Lab menampilkan 15 wirausaha muda seperti pengembang aplikasi digital pengelolaan limbah hingga operator ekowisata di sebuah pulau yang berjauhan. Ke-15 peserta ini berasal dari luar pulau Jawa dan dipilih dari ratusan kandidat. Para wirausahawan muda mewakili kewirausahaan sosial paling inovatif dengan potensi peningkatan yang sangat besar.
Innovative Financing Lab dari UNDP Indonesia menyelenggarakan Youth Co:Lab, dengan bimbingan dan dukungan dari Citibank dan BEKRAF. 15 peserta yang terpilih akan menerima pelatihan dan bimbingan dalam pemasaran digital, strategi bisnis, pemikiran dan perencanaan berbasis desain, dan bimbingan hukum dari 16-22 September 2019 di Balikpapan.
Pemenang Youth Co:Lab akan diumumkan pada 27-28 Oktober 2019, pada dialog nasional di Jakarta di mana para peserta akan terhubung dengan calon investor, pemodal usaha, mentor, dan audiensi publik.
“Indonesia harus memanfaatkan dividen demografis pemuda untuk mendorong wirausahawan muda berkontribusi pada transformasi ekonomi negara. Mengkukti semangat SDG yaitu ‘tidak ada yang tertinggal,’ UNDP percaya bahwa kaum muda Indonesia, terutama dari mereka yang berada di luar pulau Jawa, perlu diikutsertakan dalam proses transformasi negara. Dalam konteks itu, kami bangga membawa pemuda terpilih di bawah Youth: Co Lab dengan peluang lebih besar untuk berwirausaha, “kata Muhammad Didi Hardiana, Team Leader Innovative Financing Lab.
Youth Co: Lab pertama diadakan di Bali tahun lalu, dan telah memberdayakan 15 peserta, dan membantu 81 orang untuk dipekerjakan, serta menarik investasi sejumlah Rp. 294,8 juta. Youth Co:Lab tahun lalu juga mencapai 650 penerima manfaat, dan menerima 3 penghargaan dalam Youth Co:Lab Summit 2019 yang diadakan di Hanoi, Vietnam.
Salah satu penerima penghargaan adalah Luh Rika, pemenang ke-2 Youth Co:Lab yang menciptakan Pandoo, sebuah perusahaan sosial yang berfokus pada pemberdayaan kaum muda melalui pemasaran digital dan pariwisata. Melalui startup ini, Rika berhasil meraih penghargaan “Best Solution for Youth Employment”, dari Youth Co: Lab Summit 2019.
Selain Rika, Youth Co: Lab juga memiliki dua pemenang lainnya, Yudha Abdul Gani yang menciptakan KantungDarah.com, bank darah online di Ambon, dan Indra Darmawan dari Huma Bahijau, produsen teh kelor di Kalimantan Tengah.
STEVY WIDIA
Discussion about this post